Gubernur Bali Kembali Tegaskan Tolak Geothermal

  • 25 Juni 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 2165 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com -Gubernur Bali Made Mangku Pastika kembali menyatakan sikapnya menolak rencana proyek pembangunan energi panas bumi (geothermal) di Bedugul, Tabanan. Ia pun meminta masyarakat tak perlu resah.

"Saya tidak pernah menyetujui proyek (geothermal) ini, sehingga masyarakat tidak perlu resah dan khawatir," tegas Gubernur Pastika, saat menerima sejumlah tokoh pemerhati masalah sosial yang dipimpin Prof. L.K Suryani, di ruang kerjanya, Kamis (25/6).

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Pastika didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU ) Provinsi Bali Nyoman Astawa Riadi, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Bali Gede Suarjana, dan Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali Dewa Gde Mahendra Putra. Mantan Kapolda Bali itu juga meminta masyarakat tidak khawatir terkait suplai listrik di Bali.

Saat ini, kata dia, suplai listrik di Bali masih mencukupi. Pemprov Bali sendiri terus berupaya mencari sumber energi alternatif bagi pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Terlebih, saat ini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang telah mulai beroperasi dan nantinya jika sudah berkapasitas penuh akan bisa menghasilkan tenaga listrik sebesar 1200 MW.

Selain itu, masih terkait pemenuhan energi listrik di Bali, Gubernur Pastika juga menjelaskan bahwa saat ini Pemprov Bali tengah berencana untuk mengganti bahan bakar pembangkit listrik di Pesanggaran, Pemaron dan Gilimanuk. Rencananya, bahan bakar pembangkit tersebut menggunakan bahan bakar gas, dari yang sebelumnya menggunakan solar, sehingga lebih ramah lingkungan.

"Pemprov Bali juga tengah melakukan pembicaran serius dengan Kementrian ESDM dalam upaya membangun pembangkit tenaga listrik baru di daerah Karangasem. Sehingga nantinya di setiap sudut Pulau Bali terdapat pembangkit listrik," papar Gubernur Pastika.

"Jika di utara terdapat pembangkit listrik di Singaraja, di barat di Gilimanuk, di selatan di Pesanggaran, maka di sisi timur pemerintah berencana membangun di Karangasem,” imbuhnya.

Pembangkit listrik tenaga air (hydropower) dengan memanfaatkan aliran air dari Bendungan Titab dan Telaga Waja, juga tengah diupayakan. Hydropower ini diyakini menghasilkan listrik sebesar 3MW, yang diharapkan cukup untuk menyuplai listrik bagi desa terdekat, yaitu Desa Busungbiu.

"Selain juga pengembangan energi tenaga surya, yang tengah dilakukan di Kabupaten Bangli," ujar Gubernur Pastika.

Sementara itu, Prof L.K. Suryani mendukung sepenuhnya sikap gubernur ini. Ia berharap, hal ini akan menjawab keraguan dan keresahan masyarakat terhadap konsistensi Pemprov Bali untuk menolak wacana megaproyek ini.

"Kami juga mendukung terobosan yang dilakukan Pemprov Bali untuk mencari energi alternatif lain yang ramah lingkungan, guna mencukupi kebutuhan listrik di Bali yang semakin meningkat," pungkasnya. san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER