Gilimanuk di Berikan Penyuluhan dan Pembinaan Budaya oleh YSBHB
- 17 Juni 2015
- 00:00 WITA
- Jembrana
- Dibaca: 2082 Pengunjung
Jembrana, suaradewata.com- Penyuluhan dan pembinaan budaya di Gilimanuk sangat penting dilakukan. Pasalnya, masyarakat Desa Pekraman Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana masyarakatnya hetrogen. Selain itu, Gilimanuk juga merupakan benteng pulau bali. “Intinya kita memperkokoh ikatan agama budaya umat hindu, Karena Gilimanuk merupakan Benteng masuk Bali,” ungkap I Gusti Made Ngurah Ketua Yayasan Sabha Budaya Hindu Bali (YSBHB) saat melaksanakan penyuluhan dan pembinaan budaya di Wantilan Pura Puseh Giri Natha Desa Pekaraman Gilimanuk di Lingkungan Jineng Agung Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana. Rabu (17/6)
Lanjut Ngurah mengatakan, Sejalan dengan hal tersebut, pihakhya melakukan pembinaan dan penyuluhan tentang adat, seni, Bahasa Bali dalam hal ini budaya dan agama. “Kami memilih gilimanuk karena daerah ini, memang jarang mendapat pembiaan dan daerah ini masyarakatnya dari berbagai daerah sehingga perlu pemahaman yang lebih komprehensif bahwa pelaksanaan upacara agama harus bersumber pada sastra suci, sehingga tujuan yang tertuang dalam sastra agama dapat memberi pencerahan guna mencapai tujuannya,” jelasnya
Penyuluhan dan pembinaan budaya yang dilaksanakan oleh YSBHB di Gilimanuk, dihadiri oleh Muspika serta manggala Desa Pekaraman Gilimanuk dari serati banten pemangku kayangan tiga, Prajuru dan Pecalang serta yang lainnya. Selain itu, turut hadir sebagai pembicara welaka I Gusti Made Ngurah yang juga ketua YSBHB, I Nyoman Putra Suarjana sekretaris YSBHB, Ida Pedanda Gede Putra Bajing dari Grya Tegal Jinge Denpasar yang merupakan Ketua Badan Pembina YSBHB, Ida Rsi Bujangga Waesnawa Harianom Palguna Dari Grya Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana yang merupakan Sulinggih Sabha Puro Jita Bali dan Ida Rsi Agung Wayabya Suprabu Sogata Karang dari Grya Bang Buduk Mengwi Badung. dem
Komentar