Siap Dipanggil, Gung Baron dan Lara Bantah Motori Boikot Paripurna

  • 05 Juni 2015
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 6493 Pengunjung

Tabanan, suaradewata.com – Dituding sebagai motor penggerak aksi boikot sejumlah anggota DPRD Tabanan dalam Paripurna penetapan empat buah ranperda membuat anggota fraksi PDIP AA. Dharma Putra alias Gung Baron dan I Wayan Lara angkat bicara. Dia membantah keras aksi boikot yang menggagalkan Paripurna itu bukanlah dimotori oleh dirinya. “Ini harus diklarifikasi, tidak benar saya memotori aksi itu, semua itu hanya kebetulan saja,” ucap Gung Baron dan Lara kompak, Jumat, (5/6).

Kalau sebelumnya keduanya membantah hadir dalam acara makan-makan disebuah warung dikawasan Jalan Bay Pass Soekarni Kediri – Pesiapan itu, kini keduanya mengakui hadir dalam pertemuan tersebut. “Iya kami memang ada disitu, tapi bukan kami yang memotorinya,” elak kadua politisi PDIP itu. Lalu siapa yang mengkomando.? Ditanya demikian baik Gung Baron dan Lara mengatakan pertemuan itu terjadi secara tidak kebetulan saja. “Kebetulan kemarin (4/6) adalah hari ulang tahun pernikahan saya, jadi istri saya menghubungi para istri mereka,” aku Lara.

Terkait materi pembicaraan keduanya mengakui memang dalam pertemuan itu berkembang pembicaraan yang membahas ranperda yang gagal ditetapkan dalam paripurna tersebut. Kata dia hal itu lantaran pembahasan pansus sebelum penetapan dinilainya tidak maksimal. “Ada beberapa item dalam pembahasan di pansus yang tidak terakomodasi, dan perlu disempuranakan, namun buru-buru ingin ditetapkan,” ucapnya. Dia mencontohkan soal IMB yang menurut pandangan mereka tidak harus persetujuan bupati dipaksakan persetujuan bupati. “Soal IMB dan perijinan misalnya, masak harus semuanya atas persetujuan Bupati, kan ada kepala dinas, untuk apa ada SKPD, kan kasihan ibu bupati terlalu sibuk,” ucap Gung Baron.

Disinggung bahwa paripurna dewan itu adalah agenda resmi, baik Gung Baron maupun Lara memang membenarkan hal tersebut. Namun keduanya tetap berpendapat dewan memiliki hak untuk tidak datang jika ada kepentingan atau berhalangan hadir. Mereka berduapun mengaku sangat siap untuk dipanggil Fraksi guna memberikan penjelasan. “Jangankan dipanggil, tidak dipanggil saja saya siap datang ke kantor, bisa dichek diabsen rajinan mana saya datang dengan ketua fraksi,” tandas Lara.

Seperti diberitakan kemarin, Paripurna DPRD Tabanan yang mengagendakan penetapan empat buah ranperda Yakni ranperda Penyelenggaraan Satpol PP, ranperda PPNS, ranperda tentang Ijin Gangguan dan ranperda tentang Pengelolaan Lingkungan hidup batal. Pasalnya jumlah anggota dewan yang hadir tidak quorum. Dari 40 anggota dewan yang ada, hadir hanya 18 orang. Sementara yang tidak hadir justru makan-makan di sebuah warung. Mereka yang tidak hadir di Paripurna dan memilih hadir di Warung Makan yakni 6 anggota Fraksi PDIP AA, Dharma Putra (Gung Baron), Wayan Edy Nugraha Giri, Wayan Lara, Nyoman Suta, Ngurah Mayun dan Made Ekadana. Sementara fraksi Demokrat Ketua Fraksi Demokrat IGM Purnayasa, I Made Yasa, Wayan Dharma Wiasa dan Gede Rimayasa. Anggota Fraksi Golkar yang hadir yakni Made Asta Dharma. Fraksi Gerindra dihadiri Ketua Fraksinya  Wayan Wiryadana, Made Sudiarta dan Gede Juliastrawan. Sementara fraksi Gabungam Hanura dan Nasdem dihadiri oleh I Gst Ngurah Sanjaya dan Nyoman Setiayasa.ina


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER