Telepon Gelap, Orang Tua Murid SD 3 Saraswati Denpasar Terkecoh

  • 04 Agustus 2014
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 6109 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com– Sejumlah orang tua murid SD Saraswasti 3 Denpasar panik, pasalnya mereka menerima telepon dari pria yang mengaku guru sekolah dan mengatakan bahwa anak mereka yang bersekolah di SD Saraswati 3 Denpasar mengalami kecelakaan di sekolah dan pendarahan di kepala sehingga perlu tindakan darurat. Karena mengaku dari pihak sekolah sejumlah orang tua murid segera mendatangi sekolah yang berada di bilangan Jl. Prof Moh Yamin  Denpasar sekitar pukul 14.15 wita, Senin (4/8).

Salah satu korbannya adalah, Ketut Udi Prayudi (mantan komisioner KPU Bali-red). Karena kebetulan sedang berada dekat lokasi sekolah, Udi Prayudi langsung meluncur. Setiba disekolah sudah ada beberapa orang tua siswa yang juga mengaku menerima informasi yang sama. Seorang petugas satpam menjelaskan kalau dari tadi sudah ada beberapa orang tua murid datang kesekolah, karena menerima informasi anaknya kecelakaan di sekolah.

“Itu telepon gelap, berita itu tidak benar, itu penipuan dan hal itu sudah dilaporkan dan saat ini sedang dalam pantauan polisi”,jelas salah seorang satpam yang ditemui di halaman sekolah. Sejumlah orang tua pun nampak lega, begitu juga Udi Prayudi yang pada saat meluncur ke sekolah sempat didampingi koresponden suaradewata.com.

Penasaran dan sadar dirinya kena tipu,  Udi Prayudi sempat-sempatnya menelpon ulang ke nomor si penelpon gelap tadi di nomor 0822311026429. Saat diangkat  dijawab oleh seorang pria dan menyuruh menghubungi pihak sekolah bernama Ibu Dewi di nomor Hp. 085810916797. Seteleh di hubungi ke nomor tersebut (Ibu Dewi-red) di jawab seorang peria mengaku dokter Gunawan yang saat itu sedang sibuk menangani tindak medis anaknya. 

Selanjutnya, pria itu menyuruh dirinya untuk segera membeli alat “sensor terapi kepala” di sebuah apotik beralamat di Jl. Raya Sesetan Denpasar karena pihak rumah sakit tidak memiliki alatnya, dan  menyuruh segera menghubungi petugas apotik di nomor 0816627139. Seteleh nomor itu dihubungi, seorang pria menjawab dan mengaku petugas apotik. Setelah diajak dialog soal pembelian alat pria itu menyampaikan harga alat sebesar Rp. 19.700.000,- dan bisa dibayar melalui transper bank ke rekening BRI atas nama dokter Dewi Susan. “Udi Prayudi pun senyum-senyum dan obrolan tersebut sempat direkam oleh awak media suaradewata.com.

Udi Prayudi mengaku sudah pernah mendengar modus penipuan ini, namun sebagai orang tua tetap saja dibuat kaget, cemas dan ragu-ragu, dan akhirnya memilih untuk meluncur ke sekolah untuk memastikan kebenarannya. “Udi meminta masyarakat dan orang tua murid untuk hati-hati menerima telepon jail seperti itu, perlu dicek kebenarannya dan jangan buru-buru transfer uang”, pintanya. nur


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER