74 TPS Rawan Versi Koalisi Bali Mandara

  • 16 November 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 2711 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com - Koalisi Bali Mandara (KBM) menyebut bahwa dalam Pilkada serentak di enam kabupaten dan kota di Bali, ada 74 TPS yang rawan. Untuk TPS-TPS yang rawan tersebut, koalisi yang diperkuat Partai Golkar, Partai Demokrat dan Partai Gerindra itu akan siapkan saksi berlapis.

"Ada sebanyak 74 TPS di enam kabupaten dan kota, yang kami petakan rawan. Di sana kami akan tempatkan saksi berlapis," papar Sekretaris Koalisi Bali Mandara I Made Mudarta, di Denpasar, Senin (16/11).

Hanya saja, Mudarta tak merinci TPS-TPS yang diklaim rawan tersebut. Ia hanya mengaku, bahwa beberapa TPS rawan tersebut tersebar di Kabupaten Tabanan dan Bangli. "Ada beberapa di Tabanan, dan beberapa di Bangli," kata Mudarta.

Untuk TPS-TPS yang diinventarisir rawan ini, Koalisi Bali Mandara akan siapkan saksi berlapis. Saksi yang dikerahkan akan berlapis tiga di masing-masing TPS yang dipandang rawan. Tiga lapis saksi itu, masing-masing di tempatkan sebagai saksi utama di TPS, serta saksi pengawas yang mengawasi saksi di TPS.

"Dengan begitu, peluang terjadinya kecurangan bisa ditekan," jelas Ketua DPD Partai Demokrat Bali ini.

Selain menyiapkan saksi berlapis, Koalisi Bali Mandara juga akan memberikan pembekalan khusus kepada para saksi yang akan bertugas di TPS rawan. Pembekalan terutama berkaitan dengan pelanggaran yang dimungkinkan terjadi di TPS. "Mereka juga akan terkoneksi dengan tim hukum, serta pengawas lapangan," ujarnya.

Selain fokus mempersiapkan saksi, Koalisi Bali Mandara juga akan melakukan pengawalan terhadap kotak suara pascapencoblosan. Sebab selain saksi, biasanya yang rawan permainan adalah kotak suara serta surat suara yang tidak dicoblos.

"Biasanya kotak suara dibawa dari TPS langsung ke kecamatan. Tetapi kadang, TPS 'mampir' di sana-sana karena alasan petugasnya makan. Ini bisa berbahaya. Bisa-bisa perolehan suara berubah di tengah jalan, dan surat suara yang kosong malah dicoblos," tegasnya.

Atas dasar itu, Koalisi Bali Mandara akan memberikan pengawalan khusus bagi kotak suara, sehingga dalam perjalanan dari TPS ke kecamatan tidak mampir ke mana-mana. "Ada banyak pengalaman soal kotak suara. Karena itu, kita akan berikan pengawalan secara ketat," tandas politisi asal Jembrana ini.

Ia menambahkan, dua hal ini menjadi perhatian serius KBM (saksi dan kotak suara, red), mengingat ketatnya persaingan pada Pilkada di enam kabupaten dan kota di Bali. Bahkan di beberapa tempat, diakuinya, perolehan suara pasangan calon yang bertarung cukup ketat. Dalam persaingan ketat ini, maka dimungkinkan terjadinya kecurangan.

"Di enam kabupaten dan kota, persaingan sangat ketat menjelang pencoblosan 9 Desember mendatang. Jadi kita maksimalkan pengawasan serta saksi di lapangan, untuk menekan terjadinya kecurangan," ujar Mudarta. san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER