Kalau Bisa Angka Kemiskinan Bali Cukup 1 Persen

  • 25 September 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 2768 Pengunjung

Denpasarsuaradewata.com - Berdasarkan data pada Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, kondisi kemiskinan di Pulau Dewata menunjukkan tren positif. Ini ditandai dengan penurunan prosentase kemiskinan, dari tahun sebelumnya.

Pada September 2014, misalnya, angka kemiskinan Bali sebesar 4,76 persen. Angka ini menjadi 4,74 persen pada bulan Maret 2015. Penurunan angka kemiskinan yang kurang signifikan ini, belum memuaskan Gubernur Bali Made Mangku Pastika.

Mantan Kapolda Bali ini justru menghendaki, angka kemiskinan di Bali cukup 1 persen saja. "Kalau bisa cuma 1 persen saja kemiskinan di Bali," ujarnya, pada acara Sosialisasi Indeks Pembangunan Manusia Metode Baru dan Kemiskinan Bali Maret 2015 yang dilaksanakan Badan Pusast Statistik Provinsi Bali, di Ruang Wiswa Sabha Pratama, Kantor Gubernur Bali, Jumat (25/9).

Seharusnya kalau mau kerja keras menanggulangi aspek – aspek penyebab kemiskinan, kata dia, Gubernur Pastika yakin angka yang ada saat ini bisa turun lagi. Ia sendiri mengaku, tidak pernah puas jika berhubungan dengan kemiskinan.

"Saya berambisi bisa melebihi DKI Jakarta dan membawa Bali bebas dari kemiskinan,” tegas Gubernur Pastika.

Ia pun menginginkan agar jajarannya kembali menyisir desa – desa yang memiliki tingkat kemiskinan di atas 10 persen. Hal tersebut dilakukan, untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan. Untuk itu, diperlukan pemberian bantuan yang mampu mengembangkan kondisi desa – desa miskin.

“Itu tugas pemerintah, dan sudah menjadi kewajiban pemerintah. Jadi kalau masih ada masyarakat miskin itu artinya tugasnya belum berhasil secara penuh,” tandas Gubernur Pastika.

Sementara Kepala BPS Provinsi Bali Panusunan Siregar, dalam laporannya menyampaikan bahwa jika dilihat secara absolut, maka ada penambahan jumlah penduduk miskin di Bali sebesar 760 jiwa selama periode September 2014 – Maret 2015. Namun secara relatif, terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 0,02 persen dari 4,76 persen di bulan September 2014 menjadi 4,74 persen di bulan Maret 2015.

Hal ini terjadi, karena pertambahan jumlah penduduk miskin jauh lebih kecil dibandingkan pertambahan jumlah penduduk selama periode Sep 2014 - Maret 2015. "Selain itu penambahan jumlah kemiskinan secara absolut tersebut dikarenakan adanya peningkatan angka garis kemiskinan," papar Siregar.san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER