Ratusan Tukik di Lepas Kehabitatnya

  • 20 Juli 2015
  • 00:00 WITA
  • Jembrana
  • Dibaca: 3787 Pengunjung

Jembrana, suaradewata.com-Agar satwa khusus satwa langka penyu yang dilindungi undang-undang ini tidak punah dan mencegah perburuan liar. Bupati Jembrana I Putu Artha melepas seekor penyu sisik yang telah berusia empat tahun dan sebanyak 650 ekor tukik ke habitatnya dilaut bebas di Pantai Perancak, bersama penangkar penyu Kurma Asih, Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana. senin (20/7)

Bupati Artha mengatakan, sebagai wujud nyata kepedulian dirinya terhadap pelestarian lingkungan khusus satwa langka penyu yang dilindungi undang-undang, pihaknya sangat berharap agar istansi terkait termasuk aparat penegak hukum untuk lebih maksimal menindak pelaku pencurian telur penyu. Karena kelangkaan satwa penyu dikarenakan daya hidupnya untuk menjadi penyu dewasa sangat sulit.

 “Kalau sudah berada di tengah laut, kita tidak akan mungkin bisa memeliharanya lagi. Dari 1000 yang diepas kemungkinan hidupnya hanya satu atau 1000 berbanding satu. Meskipun demikian, pelepasan penyu dan tukik yang saya lakukan hari ini merupakan hari baik lantaran berada diantara hari raya atau hari suci. Dengan ini, saya berharap dan berdoa sebutan 1000 banding satu bisa berubah menjadi 1000 berbanding 50,” katanya

Sementara, Ketua Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih Desa Perancak I Wayan Anom Astikajaya mengatakan, sejak berdirinya kelompok Kurma Asih tahun 1997 lalu hingga saat ini sudah berhasil melepaskan tukik mencapai 50 ribu ekor ke habitatnya dilaut. Meski begitu dari 1000 telur yang ditetaskan disisakan sebanyak 5 ekor untuk keperluan edukasi. Karena hampir setiap minggu ada saja yang datang untuk memperoleh informasi tentan penyu. “Disini hanya penangkaran, bukan pemeliharaan. Begitu menetas dua minggunya sudah harus dilepas ke habitatnya. Dari pelepasan sebanyak 650 ekor tukik hari ini, terdiri dari dua jenis penyu yaitu penyu sisik dan penyu lekang” katanya. dem

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER