Pj. Bupati Lihadnyana : Sekehe Gong itu Tidak Batal Tampil, Cuma Diselingi Band

  • 01 April 2024
  • 18:05 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1330 Pengunjung
Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana. Dok/sd/sad

Buleleng, suaradewata.com - Viralnya video Kedua Sekaha Gong Legendaris yang protes dan “Ngambul” saat pentas di Pesta Kesenian Bali (PKB) penutupan perayaan HUT Kota Singaraja ke-420 pada Sabtu, 30 Maret 2024 petang di Lapangan Bhuana Patra Singaraja. Membuat

Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana angkat bicara. Kata dia, sekehe gong itu tidak dibatalkan tampil, cuma diselingi band dan fashions show.

Diapun mengaku sudah bertemu dengan kelian sekehe gong.  "Sudah bertemu langsung bersama kelian sekaha gong serta melakukan klarifikasi. Dan sudah diterima dengan baik. Malahan keesokan harinya juga sudah melakukan upacara guru piduka kepada sekaha gong dari Banjar Paketan dan sekeha gong dari Desa Jagaraga." jelasnya.

Dikatakan Pemkab Buleleng pada intinya tidak hanya hari ini bahkan dari tahun lalu selalu memberikan prioritas terhadap pelaku seni, adat dan musisi serta selalu memberikan ruang untuk tampil.

Kedepan ujarnya lagi pihaknya akan terus melakukan evaluasi bahwasanya kesenian tradisional tidak bisa dipadukan dengan kesenian modern dan harus dikhususkan.  "Hal ini mengingatkan kita bahwa hidup akan terus berproses dan selalu akan ada evaluasi untuk arah yang lebih baik," tegasnya.

Lebih lanjut dikatakan  kesenian gong legendaris ini tidak dibatalkan, sebelumnya sudah tampil. Namun hanya diselangi oleh band dan penampilan fashions show.  "Terhadap hal ini, akan dievaluasi kembali. Karena gong legendaris ini memiliki taksu tersendiri dan tidak bisa diselingi dengan kesenian modern." terang nya.

Iapun menyebut Pemerintah Kabupaten Buleleng akan kembali memberikan ruang tampil kepada pelaku seni khususnya yang akan tampil di acara PKB mendatang untuk unjuk gigi dihadapan masyarakat Buleleng yang rencananya akan diselenggarakan di Taman Bung Karno (TBK) Singaraja.

"Pra PKB, kita akan pentaskan dulu disini. Itu artinya komitmen pemerintah tidak akan pernah surut untuk memberikan ruang dan prioritas terhadap pelaku seni kita dan harus bangga bahwa di Buleleng sangat banyak memiliki maestro orang Buleleng. Mungkin pengaturannya akan kita evaluasi kembali," pungkas Pj. Lihadnyana. Sad/red


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER