Krisis Air Bersih Dan Bendungan Sidembunut Rusak Parah Akibat Longsor dan Banjir Bandang

  • 26 Juni 2018
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 3011 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com - Ribuan warga Kota Bangli, sejak dua hari terakhir mengalami krisis air bersih. Pemicunya, lantaran sebuah tebing dengan ukuran yang sangat besar ambrol dikawasan Tukad Melangit, tepatnya di dusun Cingang, Desa Kayubihi, ambrol sehingga merusak serta menimbun jaringan PDAM. Selain itu, karena besarnya material longsor yang menghadang menyebabkan air Tukad Melangit sempat tergenang sehingga membentuk dan menyerupai danau dadakan.

Fatalnya, berselang dua hari genangan air tersebut ambrol sehingga kerusakan yang lebih serius kembali terjadi pada bantaran sungai dibagian hilir setelah diterjang banjir bandang. Selain merusak hektaran lahan warga, terjangan banjir bandang dengan muatan material longsor dan pepohonan yang terbawa arus membuat bendungan Sidembunut, yang berada di kawasan Tamansari, Dusun Sidembunut, Kelurahan Cempaga, Bangli turut terkena imbasnya.

Sesuai pantauan, Selasa (26/06/2018), bendungan Sidembunut mengalami kerusakan yang cukup parah. Sebagian betonnya tampak retak-retak. Plang pintu bendungan rusak dan hanyut tergerus arus serta bangunan berupa atap bendungan rata dengan tanah. Kondisi ini, selain memutus jaringan PDAM untuk ribuan warga kota Bangli juga menyebabkan saluran irigasi ke sejumlah subak di bagian hilir terancam tidak bisa mendapatkan air.

Direktur PDAM Bangli, I Wayan Gede Yuliawan Askara, tebing longsor yang menimpa jaringan PDAM tersebut mencapai ketinggian ratusan meter dengan panjang 300 meter. “Ini longsor yang kedua kalinya. Longsor terjadi pada dua hari lalu, tepatnya pada malam hari dan menimbun serta merusak jaringan pipa PDAM sepanjang hampir 400 meter,” jelasnya. Akibatnya, ribuan pelanggan di Kota Bangli mulai dari Kelurahan Kubu, Cempaga hingga Kelurahan Kawan kini mengalami krisis air bersih, lantaran air PDAM menjadi macet. Diperkirakan, jumlah pelanggan yang terdampak mencapai tiga ribu lebih.

Kondisi ini, kata dia, diperparah dengan terjadinya banjir bandang yang kembali membuat jaringan pipa dikawasan Tamansari, terhanyut. “Banjir bandang terjadi setelah material longsor yang sempat menimbun selama dua hari terakhir jebol semalam, sehingga membuat arus air sungai Tukad Melangit terutama dibagian hilir menjadi lebih besar,” bebernya. Untuk penanggulangan jaringan PDAM yang rusak tersebut, saat ini pihaknya masih berupaya melakukan perbaikan.

Sementara untuk penanggulangan krisis air bersih yang melanda, pihaknya telah meminta bantuan dari sejumlah Kabupaten tetangga turut membantu pendistribusian air bersih dengan menggunakan mobil tangki. “Selain bantuan dari Dinas Sosial dan BPBD Bangli, kita juga dibantu Kabupaten Gianyar, Klungkung, Badung, Denpasar dan Tabanan untuk mensuplai air bersih kepada masyarakat dengan mobil tangki,” jelasnya.

Ditargetkan, upaya perbaikan bisa tuntas dilakukan dalam seminggu. “Saat ini kami masih terus berupaya melakukan upaya perbaikan jaringan PDAM yang rusak ini. Mengingat sulitnya medan di lokasi longsor, kita targetkan kemungkinan upaya perbaikan bisa tuntas dilakukan hingga seminggu,” pungkasnya. ard/rat

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER