Deklarasi Kesepakatan Bersama Menolak Kekerasan, Intoleran dan Terorisme

  • 18 Mei 2018
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 3008 Pengunjung
suaradewata

Gianyar, suaradewata.com - Tokoh agama yang tergabung dalam Forum Komunikasi Umat Beragama Kabupaten Gianyar (FKUB), tokoh adat, tokoh masyarakat, pecalang dan Kepolisian mendeklarasikan kesepakatan bersama menolak kekerasan, intoleran dan terorisme di Mapolres Gianyar, Kamis (17/5/2018).

Aksi kekerasan, terorisme dan intoleran yang terjadi belakangan ini di beberapa wilayah Indonesia membuat resah masyarakat. Untuk mengantisipasi terjadinya aksi serupa di Kabupaten Gianyar,  Kapolres Gianyar AKBP Priyanto Priyo Hutomo menggandeng tokoh agama dari FKUB, tokoh adat, tokoh masyarakat, pecalang dan ormas untuk menolak aksi kekerasan, terorisme dan intoleran di wilayah Gianyar.

Wakil Ketua FKUB Kabupaten Gianyar H. Munajat memgatakan dengan adanya gerakan - gerakan terorisme dimana - mana, FKUB Gianyar telah memberikan sosialisasi pada masyarakat bahwa FKUB menolak segala aksi kekerasan, terorisme dan intoleransi antar umat beragama. "Terorisme bukan kegiatan agama karena tidak ada agama manapun mengajarkan umatnya menjadi teroris," jelasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, FKUB Kabupaten Gianyar mendukung Polri untuk menindak tegas pelaku teror sesuai dengan undang - undang dan hukum yang berlaku. "Negara kita sudah tegas memiliki 4 Pilar Kebangsaan yaitu, Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI harga mati," tegasnya.

Sementara itu, Kapolres Gianyar AKBP Priyanto Priyo Hutomo menerangkan  pasca kejadian teror di Mako Brimob Kelapa Dua, Surabaya dan Polda Riau, seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Gianyar mengutuk keras aksi tersebut. “Mari kita semua bergandengan tangan. Kami mohon dukungan kepada tokoh agama untuk membantu Kepolisian, sehingga Polri bisa menuntaskan kasus ini,” ujarnya.

Sebagai langkah antisipasi, pihaknya pun mengharapkan sinergi dari pecalang agar membantu melakukan sidak duktang. “Karena pelaku sebelum melakukan tindakan teror pasti save kos. Gak mungkin bawa bom dari Gilimanuk ke sini, pasti punya save kos disekitaran target. Maka itu sidak duktang menjadi pentin. Dan beri kami informasi jika ada hal yang patut dicurigai,” pintanya.

Sementara untuk Mapolres Gianyar, Kapolres Priyanto menerapkan pengamanan ketat. Jumlah personil yang berjaga ditambah, termasuk peralatan sesuai SOP. “Dalam situasi seperti ini, kami harus lebih waspada. Kami masuk Mako jalan kaki, motor parkir diluar. Tas digeledah, helm maupun kacamata dibuka. Kami siaga 1,” terangnya. Meski demikian, untuk pelayanan SIM, SKCK maupun lainnya dipastikan tetap berjalan. gus/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER