Kampanye Damai Pilkada Gianyar 2018

  • 18 Februari 2018
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 3109 Pengunjung
suaradewata.com

Gianyar, suaradewata.com – KPU Kabupaten Gianyar gelar deklarasi bersama kampanye damai pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Gianyar 2018 dengan mengusung tema "Pemilih Berdaulat, Negara Kuat", Minggu (18/02/2018) di Lapangan Astina Raya, Gianyar. Deklarasi ini menekankan kampanye anti HOAX, kampanye anti SARA dan kampanye anti politik uang.

Ketua KPU Gianyar, AA. Gde Putra mengatakan deklarasi kampanye damai ini tidak hanya simbolisasi semata. Melainkan harus bisa dipraktekkan selama hajatan Pilkada berlangsung. "Walaupun beda pilihan, kita harus bisa hidup berdampingan secara damai. Seluruh pemilih adalah saudara," ujarnya. Agung Putra pun menutup sambutannya dengan pantun. "Lapangan Astina Seketika Ramai. Mari Sukseskan Pilkada Damai," ucapnya.

Anak Agung Gde Putra juga menyampaikan, deklarasi bersama kampanye damai pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Gianyar 2018  ini merupakan tahapan kampanye. Agar proses dalam kampanye dapat berjalan dengan beriringan, damai dan kondusif di Kabupaten Gianyar. 

"Apa dilihat masyarakat umum di Kabupaten Gianyar  satu dengan lainnya yang saling berpelukan serta saling tersenyum. Sehinga, hal tersebut setidaknya dapat juga diteruskan hingga kebawah-bawah, bahwasannya tidak ada sama sekali masalah," jelasnya.

Kapolres Gianyar, AKBP Djoni Widodo bahkan mengakui jika ia tak menyiapkan pantun. Meski demikian, Kapolres meminta agar pelaksanaan Pilkada berjalan damai dan kondusif. "Tolong laksanakan Pilkada damai dan kondusif. Siapapun pemenangnya, tidak boleh sombong harus tetap rendah hati. Yang kalah ikhlas dan menerima apa yang telah diputuskan oleh rakyat. Yang menang bisa rangkul yang kalah demi kesejahteraan rakyat Gianyar," ujarnya.

Berbeda dengan Dandim 1616/Gianyar, Letkol Kav Asep Noer Rokhmat. Sambutan singkatnya disertai dengan pantun nasehat. "Damai itu indah. Haturkan nada bersalam indah. Suarakan pujian dalam lantunan. Pilihan berbeda sudahlah lumrah. Utamakan kerukunan dalam perbedaan," ujarnya.

Sementara dari Ketua Panwas Gianyar, I Wayan Hartawan pantunnya mengundang tawa. "Gianyar punya Desa Bona dan Lebih. Pilihan boleh beda asalkan untuk Gianyar," ujarnya. Namun demikian, sebelum berpantun Hartawan menyampaikan pesan damai. Pihaknya meminta agar paslon menaati aturan main di setiap tahapan. "Karena setiap tahapan memiliki resiko. Manakala ada pelanggaran akan kami tindak lanjuti. Wujudkan Pilkada yang bermartabat dan berintegritas," jelasnya.

Selanjutnya, giliran Calon Bupati Gianyar Tjokorda Kertyasa alias Cok Ibah menyampaikan pantun. Tokoh Puri Ubud ini ini pun mengawali dengan pantun berbahasa Bali. "Cakup-cakup balang lung titi lung pengancap. Mari satukan visi misi dan hati kita. Ikuti aturan yang ada," ujarnya.

Sedangkan Mahayastra, sampaikan pesan damai singkat lewat pantun : "Makanlah buah supaya sehat. Badan sehat buat senang. Jika ingin Pilkada sehat, harus bebas dari politik uang," ujarnya.

Deklarasi kampanye damai ini diakhiri dengan penandatanganan deklarasi dan pelepasan balon. gus/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER