Depresi Karena Sakit, Petani Gantung Diri

  • 26 November 2017
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 2819 Pengunjung
suara dewata

Tabanan, suaradewata.com – Diduga karena depresi akibat menderita penyakit syaraf, seorang petani di Banjar Galiukir Kelod, Desa Kebon Padangan, Kecamatan Pupuan, Tabanan nekat gantung diri, Minggu (26/11/2017). Korban I Wayan Budiana, 53, ditemukan pertama kali oleh menantunya I Made Muliarta, 39, sekitar pukul 07.15 di pondok yang ada di tengah kebun miliknya.

Sebelumnya, sekitar pukul 06.00, saksi yang baru bangun tidur melihat korban yang juga mertuanya masih ada di halaman rumah, selanjutnya saksi pun pergi ke belakang rumah untuk mencuci pakaian. Kemudian sekitar pukul 07.00 wita setelah selesai mencuci, saksi tidak melihat korban di rumah karena korban seharusnya minum obat sakit syaraf yang di dapat saat menjalani pemeriksaan di BRSU Tabanan. Saksi lalu bertanya kepada ibu mertuanya ke mana korban, dan mendapat jawaban mungkin ke Pura atau ke kebun. Selanjutnya saksi mencari korban ke Pura namun korban tidak ditemukan.

Saksi kemudian melanjutkan pencarian korban ke kebun, sesampainya di kebun saksi melihat korban sudah tergantung di emper pondok yang ada di tengah kebun. Melihat hal tersebut saksi langsung memanggil kakek mertuanya yang tinggal dekat dengan kebun dan bersama-sama melihat keadaan korban, karena korban masih bergerak selanjutnya saksi bersama kakek dan neneknya menurunkan korban dan setelah itu korban dibawa ke rumah kakek saksi, sementara saksi meminta bantuan warga untuk mengajak korban ke Puskesmas, namun setelah kembali bersama warga ternyata korban sudah meninggal dunia. Saksi pun selanjutnya melaporkan hal tersebut ke pihak berwajib.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Pupuan AKP Ida Bagus Mahendra membenarkan peristiwa tersebut. Ia menjelaskan bahwa setelah dilakukan pemeriksaan luar oleh tim medis Puskesmas II Pupuan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Dirinya menambahkan, sementara diduga korban nekat gantung diri karena depresi akan penyakit syaraf yang di deritanya selama ini. “Menurut keluarga korban selama ini menderita penyakit syaraf,” ujarnya. ayu/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER