Masalah IT Masih Menjadi Kendala Perajin Di Gianyar

  • 15 Agustus 2017
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 3613 Pengunjung
suaradewata.com

Gianyar, suaradewata.com - Ada 6 masalah mendasar yang dihadapi para perajin di Kabupaten Gianyar, seperti SDM, teknologi atau alat, desain, bahan baku, modal dan promosi. Hal ini menjadi satu lingkaran yang tidak terpisahkan dalam suatu produksi. Jika salah satu saja timpang atau bermasalah, bisa menganggu jalannya suatu usaha. Hal ini ditegaskan oleh I Wayan Ari Arsania seorang pengusaha sekaligus anggota Dekranasda Kabupaten Gianyar, saat kunjungan pembinaan Dekranasda Provinsi Bali ke perajin ukir tulang (Pegasus) di Tampaksiring dan perajin dulang (Pondok Prima Art) Br. Sebatu Tegallalang, Selasa (15/8).

Dalam menghadapi masalah itulah, kata Ari Arsania harus ada sinergi antara pemerintah, perajin dan masyarakat. Perajin tidak akan bisa berjalan sendiri tanpa campur tangan pemerintah, baik itu dari peningkatan mutu SDM melalui pelatihan, bantuan modal lunak, hingga fasilitas pameran. Untuk saat ini pameran masih menjadi salah satu strategi pemasaran yang cukup jitu. Lewat pameran, perajin dapat berinteraksi langsung dengan pembeli, bahkan dapat saling bertukar informasi dengan  perajin lainnya.

“kami sangat berharap Pemkab. Gianyar bisa membantu mencari event-event tertentu bagi perajin untuk pameran,” harap Ari Arsania.

Ari Arsania juga menambahkan, dalam memfasilitasi perajin pameran pemerintah dapat mengemasnya secara profesianal. Bagaimana barang yang dipamerkan itu bisa terkesan ekslusif tidak seperti barang kodian atau eceran.

Senada dengan Ari Arsania, pemilik galeri Pegasus Sang Nyoman Lingga juga mengakui persoalan yang di hadapi oleh UKM di Kabupaten Gianyar cukup banyak. Selain masalah diatas, masalah IT juga menjadi persoalan yang cukup mendasar.  Saat ini dimana pemasaran secara langsung sudah mulai digeser melalui internet. Promosi lewat internet dirasa lebih mampu menggaet pembeli terutama dari luar negeri. Jika seorang perajin hanya mengandalkan penjualan dari kunjungan langsung saja, mereka tidak akan bisa bertahan.

Namun yang menjadi kendala menurut Sang Nyoman Lingga adalah, SDM yang ahli di bidang IT sangat sedikit. Jika pun ada, tak jarang mereka menjual hasil desain mereka keluar, karena mereka merasa lebih dihargai. Untuk itulah ia berharap, agar pemerintah bisa turun tangan mewadahi para desainer muda ini dan memberikan pelatihan secara berkesinambungan.

Sementara itu Kepala Disperindag Kabupaten Gianyar, Ir. I Wayan Suamba, MT mengatakan pihaknya sangat memahami kesulitan yang dialami para perajin. Untuk itulah pihaknya selalu bekerjasama dengan pihak terkait seperti Dekranasda untuk rutin memberikan pembinaan pada pengerajin. Suamba juga mengakui, sinergitas antara perajin dengan pemerintah sangatlah penting. Lewat masukan dari perajin inilah, maka pemerintah dapat membuat suatu kebijakan yang menguntungkan mereka. Untuk masalah pameran menurut Suamba, pihaknya juga selalu mengupayakan memberikan fsilitas bagi para perajin baik itu pameran tingkat lokal, kabupaten, nasional hingga ke luar negeri.

Dekranasda Provinsi Bali pada pembinaan kali ini dipimpin oleh Sekdis Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali, A.A Ngurah Paramarta mengatakan, tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mengetahui secara langsung masalah yang dihadapi perajin di daerah, sehingga dapat dicarikan solusinya.rls/gus/dev


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER