Delegasi Pramuka se Asia-Pasifik Disambut Okokan

  • 23 April 2017
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 2560 Pengunjung
suaradewata.com

Tabanan, suaradewata.com – Penyambutan para Delegasi Pramuka se Asia-Pasifik (9 Asia-Pasifik Regional Scout Leaders Summit 2017 yang dilakukan oleh Kabupaten Tabanan pastinya akan diingat sepanjang masa. Bukan saja disambut  Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, tapi juga menyertakan gambelan traditional sekaligus bersejarah dari Tabanan yaitu “Okokan”. Hadirnya Okokan dilokasi acara yang saat itu dilaksanakan di Restoran Gong kawasan DTW Jatiluwih, Penebel, Minggu (23/04) mengundang decak kagum seluruh peserta pertemuan dan para Delegasi. Kemudian mereka berlomba-lomba mempoto sekaligus mengabadikan momen tersebut bersama Okokan.

Tujuan dari Asia Pasifik Scout Leaders Summit ini adalah untuk mendiskusikan dan membahas program-program dan kegiatan kegiatan besar dan penting di Asia-Pasifik. Serta menyelesaikan tantangan dan hambatan yang ditemui, kemudian menyepakati arah dan langkah kedepan. Termasuk persiapan menghadiri  konferensi Pramuka se-Dunia ke-41 di Baku, Azerbaijan, Agustus 2017 mendatang.

25 Negara tergabung didalam Pramuka Se-Regional Asia-Pasifik ini, termasuk Indonesia yaitu Gerakan Pramuka sekaligus menjadi Tuan Rumah pada perhelatan yang ke-9 Tahun ini. Rombongan Asia-Pasifik Scout dipimpin langsung oleh Paul Parkinson selaku Pimpinan APR Scout.

Saat membacakan sambutan Bupati Tabanan, Wabup Sanjaya mengucapkan selamat datang kepada para delegasi dan peserta pertemuan para pemimpin Pramuka se-Regional Asia-Pasifik ke 9 tahun 2017 di Tabanan. Penghargaan setinggi-tingginya juga diberikan pada Ketua Kwarna Pramuka karena telah menjadikan Kabupaten Tabanan menjadi salah satu lokasi kegiatan wisata pendidikkan dalam pertemuan ini. “Semoga penyambutan kami selaku tuan rumah dapat memberikan kesan yang mendalam bagi para peserta dan seluruh delegasi”, tukas Sanjaya.

Orang nomor dua di Tabanan ini juga menyebutkan bahwa Tabanan adalah sebuah Kabupaten di Bali yang mayoritas masyarakatnya adalah Petani, sehingga Tabanan dikenal dengan Lumbung Berasnya Bali. Dengan kondisi ini sector pertanian berusaha terus dikembangkan disinergikan dengan sector pariwisata sehingga memberikan nilai tambah bagi masyarakat di Tabanan, jelasnya.

Bapak dari dara kembar ini juga menjelaskan tentang kehidupan masyarakat di Tabanan yang heterogen. Masyarakat Tabanan sangat memelihara kerukunan hidup antar umat beragama, dan sangat dipengaruhi oleh adat dan budaya sehingga masyarakat Tabanan sangat berpegang teguh terhadap adat dan budaya yang menjadi kearifan local masyarak di Bali serta menerapkan konsep “Tri Hita Karana”.

Konsep Tri Hita Karana menitikberatkan pada pola hubungan manusia secara universal yakni Prahyangan yaitu hubungan harmonis manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, Pawongan yaitu hubungan manusia dengan manusia, serta Palemahan yaitu Hubungan manusia dengan lingkungan. “Sehingga dengan konsep Tri Hita Karana ini dapat memberikan motivasi dan menciptakan kedamaian dan kenyamanan dalam hubungan antar umat beragama, serta menciptakan kehidupan yang harmonis dalam kehidupa  sosial kemasyarakatan di Tabanan, tegasnya.

Dirinya juga berpesan kepada seluruh peserta dan para delegasi agar dapat mempromosikan keindahan alam, seni dan budaya khususnya di Tabanan kepada masyarakat di Negara masing-masing sehingga bisa mengajak para teman, keluarga dan sahabat berkunjung kembali ke Tabanan.

Di akhir acara Wabup Sanjaya dengan Paul Parkinson beserta seluruh peserta pertemuan dan para delegasi  melakukan acara ramah tamah yakni makan bersama berupa lesehan sembari menikmati indahnya alam Jatiluwih. Rls/gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER