Angkutan Sekolah Di Klungkung, Masih Angan-angan

  • 17 Januari 2017
  • 00:00 WITA
  • Klungkung
  • Dibaca: 2410 Pengunjung
suaradewata.com

Klungkung, suaradewata.com– Berbeda dengan Tabanan yang sudah setahun lebih angkutan sekolah gratis yang dikenal dengan trans serasi berjalan, Kabupaten Klungkung rencana itu masih angan-angan. Pasalnya angkutan yang sejak tahun lalu dirancang Dishub Klungkung belum masuk APBD. Padahal dalam rancangan itu, tujuan dari angkutan sekolah itu guningkatkan pelayanan dibidang pendidikan dan meminimalisir pelanggaran lalu lintas. “Angkutan sekolah yang sudah dirancang sejak tahun 2016, rencananya akan melayani siswa SMP yang berlokasi di tiga Kecamatan, seperti Kecamatan Klungkung, Banjarangkan dan Kecamatan Dawan,” terang Kadishub Klungkung, Nengah Sukasta Selasa (17/01/2017).

Dijelaskananya, program ini sesuai hasil kajian di tahun 2016 bahwa pengadaan angkutan sekolah ini akan memanfaatkan angkutan umum seperti kendaraan bemo yang ada di Klungkung dengan memasang rencana anggaran senilai kurang lebih Rp. 250 juta hingga Rp. 300 juta perbulannya. Namun sayang awal tahun ini belum ada anggaran yang terpasang “Semoga nanti di anggaran perubahan bisa kita diusulkan," ujar Sukasta.

Mendengar rencana angkutan sekolah tersebut, Plt. Dinas Pendidikan Klungkung Dewa Gede Darmawan menilai keberadaan angkutan sekolah itu nantinya bisa menjadi penyemangat siswa untuk bersekolah. Karena sampai saat ini, kondisi siswa SMP di Klungkung masih ada yang bertempat tinggal di perdalaman desa. "Semoga angkutan sekolah ini bisa menjadi solusi untuk menakan angka putus sekolah," tegasnya. Di sisi lain, keberadaan angkutan sekolah ini juga dipandang mampu menekan angka pelanggaran lalu lintas.

Sementara hasil pantauan di lapangan, tidak dipungkiri banyaknya siswa SMP di Klungkung mengendari sepeda motor berangkat ke sekolah.  Dan sudah bisa dipastikan keberadaan sisiwa bermotor tersebut belum cukup umur mengajukan permohanan SIM. Berdasarkan data Polres Klungkung tahun 2016, bahwa jumlah laka lantas masih terbilang sangat tinggi di Klungkung yakni sebanyak 77 kasus, dengan korban meninggal dunia 35 orang, luka berat 14 dan luka ringan 83, bila dibandingkan ditahun 2015 hanya sebanyak 60 kasus, dengan korban meninggal dunia 25, luka berat 1 dan luka ringan 82. Jul/gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER