Pasca Ditutup, Disnak Lelang 5 Ekor Sapi

  • 26 Mei 2015
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 3644 Pengunjung

Bangli, suaradewata.com– Pasca penutupan peternakan sapi perah yang dikelola PT. Purnama di Kubu, Bangli oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupate Bangli, lima ekor sapi milik Pemkab Bangli terpaksa dilelang. Pasalnya, Dinas Peternakan dan Perikanan Bangli kelimpungan, mengingat selama ini Disnak menitipkan 5 ekor sapi tersebut ke peternakan milik orang asing itu. Pelelangannya sendiri akan dilakukan, Rabu (27/5/2015).                                 

Kadisnak Bangli Wayan Sukartana saat dikonfirmasi, Selasa (26/05/2015) membenarkan kalau pihaknya bakal melakukan pelalangan terhadap asset daerah berupa 5 ekor ternak sapi perah itu. Diperkirakan berat sapi yang bakal dilelang mencapai 520 Kg  sampai  400 Kg. “Sapi perah ini merupakan  bantuan dari pemerintah pusat , dalam rangka mendukung program pendidikan guru kula waktu itu,”kata dia.

Diceritakan, sebelumnya sapi- sapi tersebut dipelihara oleh kelompok  Lembu Nandini. Karena kelompok  ternak bubar selanjutnya sapi- sapi  tersebut dititip PT. Puri Purnama dengan  sistem bagi hasil. “Selama  ini pihak PT. Puri Purnama yang merawatnya. Namun kini perusahaan itu bakal tutup,”kata mantan Kadis Pertanian Bangli itu. Sebut dia, alasan sapi perah itu dilelang , melihat dari umur , sapi itu sudah tergolong tua yakni umurnya  hampir 14 tahun  sehingga kurang produktif  dan disamping itu pula  pihak ketiga ( PT Purnama)  telah menutup usahanya.  “Sebelumnya kita telah melakukan koordinasi ke Bagian Umum. Dan, pelelangan ini telah mendapatkan ijin dari instansi terkait,”akunya.

Lanjut menambahkan, selama PT. Puri Purnama tutup sekitar dua pekan lalu, maka pemeliharaan sapi itu dilakukan pihaknya. Untuk pemenuhan akan pakan berupa rumput gajah  harus didatangkan dari Karangasem  dengan harga beli Rp 125 ribu per ton. Rumput sejumlah itu habis tiga hari. Selain rumput, sapi tersebut juga diberikan pakan tambahan berupa pollard  dan sentrat. “Kalau ini dipelihara maka biaya yang dihabiskan tergolong tinggi. Sementara produksi susunya minim karena sapinya telah tua,”pungkasnya. ard

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER