Diharapkan Lahir Negarawan Lokal

  • 18 Juli 2014
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 1609 Pengunjung

Tabanan, suaradewata.com – Diskusi politik warung rakyat berthema “Pilpres Aman Harga Mati” dengan sub thema mengawal hasil pilpres menuju pendewasaan berdemokrasi yang santun dan bermartabat yang digelar di warung BE-Jawa Tabanan Jumat, (18/7) berlangsung dengan lancar. Hasilnya baik narasumber dan peserta berharap lahir negarawan –negarawan lokal sehingga pasca pengumuman KPU terkait pemenang pilpres pada 22 Juli nanti kondusifitas bisa tetap terjaga.

Dalam diskusi tersebut hadir enam narasumber yakni Ketua KPU Bali Dewa Raka Sandi, pengamat I Ketut Lanang Perbawa, Kapolres Tabanan, AKBP Dekananto,EP, Dandim 1619/tbn Letkol Inf. Rudi Hermawan. Tidak ketinggalan Tim Sukses Prabowo – Hata yang diwakili Pasek Mika yang juga ketua DPC Gerindra Tabanan, serta juru bicara Tim Jokowi – JK diwaliki I Wayan Gunadi. Dalam diskusi yang diikuti oleh kalangan partai politik, tokoh masyarakat, aktivis, LSM, Tokoh Agama hingga jurnalis tersebut meuncuat berbagai persoalan pilpres mulai dari DPT hingga kualias SDM penyelenggara utamana PPS dan PPK. Pada prinsipnya dalam diskusi tersebut semua sepakat untuk menjaga stabilitas keamanan jelang hingga pasca pengumuman KPU pada 22 Juli mendatang.  “Tidak dipungkiri banyak berkembang wecana yang membuat kekawatiran bahwa bisa terjadi hal-hal yang kurang kondusif, jadi diskusi ini sangat tepat guna tetap menjaga stabilitas,” ucap Ketua KPU Dewa Raka Sandi. Kata dia siapapun presidennya adalah putra terbaik bangsa yang harus dihormati semua pihak. “Kalau ada permasalahan hendaknya diselesaikan melalui mekanisme yang ada,” pinta Raka Sandi.

Sementar Kapolres Tabanan, AKBP Dekananto menegaskan belakngan ada ketakutan masyarakat pasca pengumuman karena adanya quick count yang saling klaim memberikan dampak yang sangat luar biasa di tengah masyarkat. “Ada temen saya yang punya toko sampai nelpon berani buka toko ndak ada 22 Juli mendatang, ini membuktikan adanya ketakutan di tengah masyarakat,” ucapnya. Dia juga mengungkapkan bahwa Bali pada1998 pernah punya sejarah buruk, untuk itu dia mengajak semua pihak untuk menahan diri. “Tontonan yang kita saksikan selama ini, tidak memberikan tuntunan kepada masyarakat, menyikapi hal itu saya berharap muncul negarawan-negarawan lokal di Tabanan, siapun presidennya kalau anda tukang sayur anda tetap jualan sayur, jadi jangan coba-coba membuat suasana tidak kondusif,” tegasnya.

Senada dengan Kapores, Pegamat Politik, Lanang Perbawa juga mengungkapkan hal yang sama. “Tabanan disamping dikenal sebagai lumbung beras juga adalah  lumbung politilknya Bali, mudah-mudahan memontum ini lahir negarawan-negarawan  lokal dari Tabanan,” harapnya. Lanang mengaku sangat rindu lahirnya negarawan tersebut terlebih pada 22 Juli mendatang saat pengumuman KPU di Jakarta. Negarawan yang dimaksud yang kalah dalam pilpres segera legowo mengucapkan selamat kepada pemenangnya. Karena dia menilai selama ini hajatan demokrasi banyak yang berujung gugatan ke MK yang berarti ada masalah. Kata dia jika mau dicari-cari tentu ada saja kesalahan baik di TPS Karen di Indoesia ada sekitar 400 ribu TPS. “Harapan kami tanggal 22 nanti siapapun yang kalah legowo mengucapkan selamat kepada yang menang, kami rindu sekali negarawan tersebut,” ucap Lanang. gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER