Sudiartana Usulkan Lapas Dijaga Tentara dan Polisi

  • 08 Januari 2016
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 2462 Pengunjung

Denpasarsuaradewata.com -  Anggota Komisi III DPR RI Putu Sudiartana, mengaku, ada beberapa persoalan serius yang dihadapi sebagian besar Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia, termasuk Lapas Kelas II-A Kerobokan. Di antaranya adalah lokasi Lapas yang sudah tak layak, daya tampung yang sudah overload, serta pengamanan yang belum memenuhi standar.

Mencermati kondisi tersebut, Sudiartana mengusulkan beberapa hal. Salah satunya untuk kepentingan pengamanan Lapas, Sudiartana mengusulkan agar penjagaan dilakukan oleh polisi dan tentara. Sebab jika hanya mengandalkan petugas sipil, bentrokan sebagaimana terjadi beberapa waktu lalu akan sering terjadi.

"Saya usulkan agar Lapas itu dijaga oleh polisi dan tentara. Ini penting, supaya orang-orang yang masuk ke Lapas itu berpikir dua kali," tandas Sudiartana, di Denpasar, Kamis (7/1).

Politisi Partai Demokrat asal Badung itu tak sepakat, apabila soal pengamanan Lapas hanya dipercayakan kepada petugas-petugas di Lapas. Pasalnya, para petugas yang ada tak bersenjata serta tidak memiliki keahlian khusus dalam mengendalikan keamanan. "Jadi kalau ada bentrokan seperti kemarin, jangan salahkan SDM di sana, sebab penjaga Lapas tidak bersenjata," ucapnya.

Selain perlu personel kepolisian dan TNI, Sudiartana menyebut, untuk optimalisasi pengamanan di Lapas maka dibutuhkan peralatan canggih seperti metal detektor X-Ray. "Sepanjang pintu masuk tak dilengkapi peralatan canggih, maka orang-orang akan tetap mudah untuk memasukkan senjata ke dalam Lapas," tandasnya.

Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI itu pun menyinggung soal banyaknya kasus narapidana yang kabur dari Lapas. Begitu pula dengan kabar tentang adanya bisnis narkoba di Lapas hingga adanya warga binaan yang memiliki senjata tajam dan senjata api.

Sudiartana memastikan, beberapa kasus tersebut disebabkan karena standar pengamanan yang belum memadai di Lapas. Belum lagi kondisi Lapas yang sudah over kapasitas, sebagaimana potret Lapas Kerobokan.

"Meski ini juga akibat minimnya standar pengamanan, namun saya setuju kalau Kalapas dicopot jika ada kasus napi yang kabur atau berbisnis narkoba di dalam Lapas. Apapun kondisi di dalam Lapas, pimpinan Lapas harus bertanggung jawab," pungkas Sudiartana.san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER