JBT Gandeng Sejumlah Bank Sukseskan Transaksi Elektronik

  • 29 Desember 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 2456 Pengunjung

Denpasarsuaradewata.com - PT. Jasamarga Bali Tol (JBT) terus berkreasi dalam rangka memperlancar pelayanan di Jalan Tol Bali Mandara. Salah satunya adalah dengan menawarkan cara pembayaran yang diklaim simple, yakni penggunaan kartu transaksi elektronik (e-money).

Bahkan menjelang tutup tahun kali ini, JBT akhirnya bekerjasama dengan beberapa bank untuk menyukseskan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) ini. Dari sebelumnya hanya Bank Mandiri, kini JBT juga bekerjasama dengan tiga bank lain yakni BNI, BRI, BPD Bali.

"Selain Bank Mandiri, BNI dan BRI, BPD Bali ikut menyukseskan transaksi elektronik di Jalan Tol Bali Mandara. Jadi pemilik kartu prabayar BPD Bali, juga sudah bisa menggunakan kartunya untuk transaksi di gerbang tol, baik GTO maupun yang reguler,” papar Direktur Utama PT. Jasamarga Bali Tol Akhmad Tito Karim, saat memberikan keterangan pers di Denpasar, Selasa (29/12).

Menurut dia, kerjasama dengan sejumlah bank dilakukan, seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang diiringi dengan meningkatnya volume kendaraan, khususnya yang melewati Jalan Tol Bali Mandara. Data dari PT. JBT, jumlah lalu lintas harian rata-rata (LHR) pada minggu ketiga tahun 2014 sebanyak 40.373 kendaraan. Sedangkan LHR minggu keempat naik sebesar 36 persen atau mencapai 55.020 kendaraan.

Realisasi LHR minggu ketiga tahun 2015 sebesar 46.023 kendaraan atau naik sekitar 13,99 persen, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan proyeksi untuk minggu keempat atau akhir tahun 2015 diperkirakan mencapai 62.720 kendaraan, dengan asumsi kenaikan sebesar 36 persen.

"Karena itu, diharapkan kerjasamanya agar tidak terjadi kemacetan di kemudian hari. Sejak November lalu, kita sudah menambah jumlah gardu atau lajur transaksi non tunai di semua gerbang tol. Kalau lebih efisien, kan semua pihak diuntungkan. Kita baru dua tahun, dan jumlah pengguna kartu elektronik baru 6 persen," beber Tito Karim.

Masih rendahnya pengguna kartu elektronik ini, diakuinya, karena masyarakat Bali masih awam dan masih belum terbiasa menggunakan pembayaran non tunai. Selain itu, ia mengaku masih agak kesulitan jika semua menggunakan kartu elektronik, utamanya mengenai uang kembalian.

"Kami agak kesulitan mencari kembalian. Misalnya untuk kendaraan roda dua, bayarnya Rp. 4500, terus bayar dengan Rp. 5000, kembaliannya Rp. 500. Bank BNI penyedia uang keping Rp.500,-an agak kesulitan," jelas Tito Karim.

"Setiap hari hampir 22.000 kendaraan roda dua. Bayangkan tiap hari kita harus menyediakan 22.000 keping (uang Rp500,-). Apalagi ada ukuran waktu transaksi di tol,” imbuhnya.san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER