Beh, Uang Celengan Menguap Rp 400 Ribu

  • 30 November 2015
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 4361 Pengunjung

Tabanan, suaradewata.com –  Niat baik tidak selamanya hasilya baik. Buktinya pengumpulan uang untuk orang miskin yang digagas Pj. Bupati Tabanan, I Wayan Sugiada lewat celengan justru ternoda. Bagaimana tidak saat celengan masing-masing SKPD dikumpulkan dan dipecahkan bersama dalam rangka HUT Kota Tabanan ke 522, uang celengan milik staf Ahli justru menguap 400 ribu. Pasalnya uang yang dikumpulkan diyakini sekitar 2 juta, namun yang masuk ke panitia hanya 1,6 juta. 

Pemecahan celengan semua SKPD yang telah dikumpulkan beberapa bulan lalu memang dilakukan saat puncak HUT Kota usai apel Senin, (30/11). Semua SKPD memecahkan celengannya yang awali celengan milik Pj. Bupati. Uangnya kemudian dikumpulkan menjadi satu. Masalah muncul saat celengan staf ahli dipecahkan. Para staf ahli meyakini uang dalam beberapa celengan tanah liat sekitar Rp 2 juta, tapi saat diserahkan ke panitia yang berasal dari bagian Tata Pemerintahan Setda Tabanan hanya Rp 1,6 juta.

Salah satu staf ahli dibidang pemerintahan, I Gusti Ngurah Suryana membenarkan jika saat penghitungan uang dari celengan ada uang yang hilang. "Iya ada yang hilang, tpi sudah kembali," ujarnya singkat. Sementara, kepada Kepala Dinas Sosial I Wayan Gunawan mengatakan jika gabungan staf ahli memang menyetorkan uang kepada panitia Rp 1,6 juta. "Staf ahli nyetornya Rp 1,6 juta," ujarnya. Tidak hanya masalah uang raib, terlihat juga penghitungan uang dari celengan yang kebanyakan recehan, petugas dari Bagian Tata Pemerintahan (Tapem) kewalahan, bahkan seorang petugasnya Heni Rokhaeni mengeluh, seharusnya jika ingin cepat dihitung uang celengan jangan recehan tapi lembaran uang kertas."Recehan memang sulit dihitung, jika mau cepat pakai saja uang lembaran ratusan ribu," ujarnya. Dari semua celengan SKPD yang dipecahkan terkumpul dana sebesar Rp. 51.895.000. Selanjutnya dana tersebut akan digunakan untuk membantu orang miskin sesuai dengan program Pj. Bupati saat mencanangkan celengan untuk Anom ( anak orang miskin ) dimulai sejak September 2015.

Dilain pihak Kabag Humas, Putu Dian membantah kalau ada uang yang hilang. “Kami kira tidak ada yang hilang, kemungkinan membaur dengan yang lain,” ucapnya. Pasalnya saat memecahka n celengan di tempat yang sama sehingga kemungkinan membaur menjadi satu. “Tidak ada yang hilang, karena ephoria saat memecahkan itu sangat antusias dan pada tempat yang sama sehingga kemungkinan uangnya membaur,” ucap Putu Dian. ina


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER