11 Bencana Hantui Tabanan

  • 25 November 2015
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 2836 Pengunjung

Tabanan, suaradewata.com – Berdasarkan kajian terakhir dari BNPB ( Badan Nasional Penanggulangan Bencana )  terdapat 11 ancaman yang berpotensi terjadi di Kabupaten Tabanan. Mulai dari ancaman gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem, epedemi (wabah penyakit) dan gagal teknologi serta banjir bandang. Hal tersebut disampaikan Penjabat Bupati Tabanan I Wayan Sugiada dalam sambutanya yang dibacakan Asisten I Pemkab, I Wayan Yatnanadi saat membuka Workshop Sosialisasi SFDRR ( Sendai Framework For Disaster Risk Reduction), Rabu (25/11) di Hotel Dewi Sinta, Tanah Lot, Kediri.

Menurutnya Tabanan adalah salah satu dari Sembilan Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Bali dengan topografi wilayah Tabanan memiliki pantai, danau dan juga gunung. “ Melihat topografi yang dimiliki Kabupaten Tabanan, maka Tabanan tidak luput dari potensi bencana,” ujarnya.

 Pihaknya juga mengatakan, diberlakukannya undang-undang no 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana. Pemerintah Kabupaten Tabanan telah menindaklanjutinya dengan membentuk BPDB berdasar Perda Nomor 12 Tahun 2011. Yang mempunyai tugas penanggulangan bencana meliputi , pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana dengan berkoordinasi bersama instansi/SKPD Kabupaten Tabanan maupun dengan para lembaga sosial masyarakat. “Mengingat kita akan segera memasuki musim penghujan, saya perintahkan agar, meningkatkan kesiapsiagaan personil dan peralatan instansi/SKPD, lakukan usaha-usaha pengurangan resiko bencana bersama masyarakat dan kalau terjadi bencana segera laporkan kepada instansi terkait”, tandasnya.

 Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tabanan ini juga dihadiri Kasubdit Pencegahan Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana Dr.Raditya Jati, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tabanan I Gusti Ngurah Made Sucita.

Workshop yang diikuti sekitar 50 peserta ini bertujuan untuk mengurangi resiko bencana/framework for disaster risk education yang merupakan kesepakatan internasional untuk pengurangan bencana dari Tahun 2015-2030. ina


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER