Energi Bersih Diharapkan Dongkrak Pendapatan Pariwisata Bali

  • 24 November 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 3169 Pengunjung

Denpasarsuaradewata.com - Pemerintah pusat berencana menjadikan Bali sebagai Center of Excelent Clean Energi dengan memanfaatkan 100 persen penggunaan energi bersih dan terbarukan di tahun 2019. Rencana ini diharapkan akan mampu menopang pariwisata Bali ke depan.

Dengan menggunakan energi bersih, diharapkan akan menciptakan pariwisata yang berkualitas. Selanjutnya dengan pariwisata berkualitas, dipastikan harga pariwisata Bali menjadi mahal.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika, melontarkan hal ini saat menerima audensi General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Bali dan jajaran di Ruang Kerja Gubernur Bali, Senin (23/11). "Untuk mendukung hal ini, Pemprov Bali telah menyiapkan anggaran melalui kerjasama dengan pemerintah pusat untuk menerapkan sistem solar cell di setiap gedung pemerintahan dan juga 2 Pura yang ada di Bali, yakni Pura Besakih dan Pura Batur," paparnya.

Selain itu, Gubernur Pastika juga mengharapkan agar ke depan seluruh mobil dinas yang ada di lingkungan Pemprov Bali menggunakan listrik. "Nanti kita rencana akan mengganti mobil dinas dengan mobil listrik dan juga tempat untuk mengisi listriknya. Kan lumayan itu untuk para Kadis, setelah dipakai mobilnya bisa langsung di charge di sini. Pokoknya kita berupaya untuk menjadi pelopor di Indonesia,” tandasnya.

Terkait dua pembangkit listrik tenaga surya di Bali, yakni di Bangli dan Karangasem, dengan kemampuan masing – masing 1 MW, Gubernur Pastika berharap, pihak PLN siap untuk membeli listrik dari pembangkit tersebut. Pasalnya, kedua pembangkit itu akan menjadi tambahan penghasilan bagi dua kabupaten tersebut. "Yang penting PLN mau beli dan itu bisa jadi PAD buat mereka,” ucapnya.

Sementara Direktur Bisnis Regional Jawa Bali PT PLN (Persero) Amin Subekti, menyatakan, bahwa General Manager PLN Distribusi Bali yang sebelumnya dijabat oleh Doddy Pangaribuan, saat ini telah diganti oleh Sandika Afilianto. Ia juga melaporkan bahwa kondisi kelistrikan di Bali saat ini sudah sangat stabil dan bahkan terdapat cadangan sekitar 45 persen sebagai akibat dari bekerjanya pembangkit di Celukan Bawang.

"Bali merupakan provinsi dengan beban listrik yang paling tinggi yakni sebesar 802,3 MW. Namun demikian Bali masih memiliki cadangan yang cukup besar yakni sebesar 1200 MW," jelasnya.

Dari keseluruhan pembangkit tersebut, Amin menyatakan, bahwa pihaknya juga telah berusaha mendukung Bali sebagai Center of Excelent Clean Energi dengan sebisa mungkin mengurangi penggunaan bahan bakar cair berupa solar. Dan dari keseluruhan energi yang digunakan PLN, 5 – 7 persen dari green energy. "Jika nanti pasokan gas kita telah masuk, tahun depan kita bisa deklarasikan kalau kita 100 persen sudah tidak menggunakan BBM lagi,” tegas Amin.

Ia menambahkan, dirinya sempat mengunjungi dua pembangkit tenaga surya yang ada di Bangli dan Karangasem. Menurutnya, hasil yang diperoleh masih kurang dari target, dari 1 MW yang ditargetkan hanya 80 KW yang bisa dipenuhi. Dari hasil pengamatannya, kondisi dari pembangkit tenaga surya tersebut banyak yang rusak dan tidak terawat dan yang di Karangasem bahkan tidak ada orang yang menjaga.san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER