11 Pegawai di DPRD Bali Terancam Dipecat

  • 11 November 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 2809 Pengunjung

Denpasarsuaradewata.com - 11 orang pegawai di DPRD Bali yang dikabarkan positif menggunakan narkoba, terancam diberhentikan sementara atau bahkan dipecat dari pegawai negeri sipil (PNS). Pemecatan dilakukan, apabila ke-11 staf tersebut terbukti positif mengonsumsi obat-obatan terlarang.

"Saya belum terima hasil resmi dari pihak Badan Narkotika Provinsi Bali terhadap 11 pegawai di DPRD Bali yang dikatakan positif narkoba. Kami menunggu hasil dan keputusan resmi dari Badan Narkotika Provinsi Bali," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali Ketut Rochineng, di Denpasar, Selasa (10/11).

"Kalau terbukti positif narkoba, maka kami akan mengambil tindakan tegas," imbuh Rochineng. Sanksi tegas yang akan diberikan, kata dia, berupa pemecatan atau pemberhentian sementara kepada 11 pegawai di Sekretariat DPRD Bali tersebut.

"Sanksi tegas dimaksudkan untuk memberikan efek jera karena bisa memberikan preseden buruk di lingkup pegawai negeri sipil," tandasnya.

Soal kapan kepastian menerima hasil resmi dari Badan Narkotika Provinsi Bali, Rochineng mengaku, keputusan resmi akan diberitahukan dalam tiga hari ke depan. “Menurut pihak BNN Bali, dalam tiga hari sudah ada keputusan resmi dari hasil tes urine. Kalau sudah ada hasil resminya, baru kami akan tindaklanjuti sesuai dengan regulasi yang berlaku,” kata Rochineng.

Sementara Wakil Ketua DPRD Bali I Nyoman Sugawa Korry, mengatakan, pihaknya menyerahkan kepada Badan Narkotika Provinsi Bali untuk menindaklanjuti hal. "Kan ada program dari BNN, bagaimana tindaklanjutnya silahkan. Kalau staf itu kan dikoordinasi oleh Sekwan dan pembinanya ada di BKD,” tuturnya.

Soal ketidakhadiran 51 anggota DPRD Bali dalam tes urine yang dilakukan oleh pihak Badan Narkotika Provinsi Bali, Sugawa Korry menegaskan,  hal tersebut terjadi karena tidak adanya pemberitahuan sebelumnya kepada anggota dewan. Akibatnya, banyak anggota dewan yang tidak mengikuti tes urine tersebut.

"Pemberitahuan itu kan belum ada, sehingga teman-teman anggota dewan tidak tahu kalau ada tes urine. Saya sendiri baru tahu di koran,” ujarnya.san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER