Prebekel Kebonpadangan, Akui Pajak Pembelian Barang 8 Unit Rumah 2,9 Juta

  • 10 November 2015
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 2096 Pengunjung

Tabanan, suaradewata.com – Bantuan bedah rumah untuk KK kurang mampu dari provinsi Bali tahun 2015 di Desa Kebon Padangan, Kecamatan Pupuan diduga disunat oleh oknum perbekel setempat I Made Arif Hartawan. Dari total bantuan sebesar 30 juta, oknum prebekel ini diduga memotongnya masing-masing sebesar 4,5 juta dengan dalih biaya administrasi. Namun hal itu langsung dibantah Arif Hartawan. “Tidak ada pemotongan tersebut, dapat info dari mana, yang ada itu adalah pemotongan untuk pajak dari bahan-bahan yang dibeli, jadi tidak benar ada pemotongan tersebut,” tegas Arif Hartawan.

Dia kemudian menjelaskan untuk tahun 2015 di wilayahnya mendapat bantuan bedah rumah dari provinsi sebanyak 8 unit. Sebanyak 5 unit rumah berada di wilayah Galiukir kaja dan 3 unit rumah lagi di Galiukir kelod. Sebanyak 8 unit bedah rumah ini kemudian dikelola secara swakelola oleh panitia. Kalaupun yang dimaksud pemotongan itu, kata dia bisa jadi pajak dari pembelian barang-barang untuk pembangunan rumah. “Kalau pemotongan jelas tidak, ada yang ada pajak pembelian barang-barang,” ucapnya. Dia kemudian mencontohkan pembelian bahan bangunan oleh panitia itu memang kena pajak. Saat ditanya berapa kena pajak,? Arif mengaku belum mentotalnya. Yang jelas pembelian barang itu kena pajak. “Nilainya berpariasi, beli barang A misalnya,kena pajak 500 ribu, atau pembelian barang B kena pajak satu juta sekian kita punya datanya, namun belum bisa saya total berapa jadinya masing-masing rumah kena pajak, karena kita beli barangnya sekalian,” jelasnya.

Sementara salah satu warga Galiukir Kelod mengaku ada warganya yang mendapatkan bedah rumah dan mengeluhkan adanya pemotongan tersebut. “Kalau saya, memang tidak dapat bedah rumah, namun salah satu warga yang mendapatkan bedah rumah itu mengeluhkan potongan tersebut dan mengadu kesaya,” ucap sumber koran ini. Selain mendapat keluhan dari warga yang bersangkutan sumber tadi juga mengatakan, prebekel Arif mengakui adanya pemotongan namun alasannya untuk biaya adminitrasi dan pajak. “Saat debat calon prebekel beberapa waktu lalu pak Arif yang incumbent mengakui adanya pemotongan tersebut namun dengan dalih untuk adminitrasi dan pajak,” ucap sumber koran ini. ina


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER