Ciptakan Lingkungan Aman dan Nyaman di Sekolah

  • 10 Oktober 2015
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 3183 Pengunjung

Gianyar, suaradewata.com - Makin maraknya kasus kekerasan terhadap anak membuat  Ketua Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak Indonesia (GOPTKI)  Kab. Gianyar, Ny. Ambari Gaga Adi Saputra  merasa prihatin. seperti kasus yang terjadi baru-baru ini di ibu kota, anak diculik sepulang sekolah kemudian dibunuh dan dibuang dalam kardus. Oleh karena itulah sebagai Ketua GOPTKI , Ny. Ambari Gaga Adi Saputra tak pernah berhenti mengingatkan pada guru sekolah terutama guru TK agar senantiasa mengawasi anak-anak di sekolah hingga mereka pulang sekolah.

Seperti saat menyerahkan bantuan Alat Permainan Edukasi (APE) di TK Putra Kusuma Desa Tampaksiring dan TK Prama Kerti Desa Pejeng. Ny. Ambari Gaga Adi Saputra meminta para guru agar menjaga keamanan anak-anak di sekolah saat istirahat bermain, jangan biarkan mereka bermain hingga keluar lingkungan sekolah. Begitu pula saat pulang sekolah, jangan sampai guru bersamaan pulang dengan anak-anak. Tunggui mereka hingga semuanya pulang dijemput oleh orang tua masing-masing. “Kita harus waspada pada setiap kemungkinan, karena sering kasus kejahatan terjadi saat anak berjalan sendirian pulang sekolah kemudian mereka diiming-imingi kue atau sejumlah uang oleh orang asing bahkan oleh orang yang mereka kenal,” tegas Ny. Ambari.

Usia anak-anak TK masih sangat polos, mereka belum tau apa-apa. Jadi pengawasan orang tua dan guru di sekolah sangat dibutuhkan. Mereka sangat rentan terkena sasaran kejahatan, baik itu oleh orang asing maupun orang dilingkungan mereka sendiri. Jadi sudah menjadi kewajiban orang tua dan guru untuk selalu mengawasi dan memberikan rasa keamanan pada mereka. Pada kesempatan itu, Ketua GOPTKI menekankan pada guru agar mengawasi jajanan anak-anak disekolah, pedagang disekitar sekolah agar menjual makanan yang sehat dan aman dari unsur 5 P. “Usia seperti ini anak-anak sangat senang berbelanja, mereka biasanya tidak bisa dilarang. Untuk itulah kita yang berusaha membina pedagang disekitar sekolah agar tidak menjual makanan yang berbahaya bagi kesehatan anak-anak,” tegas Ny. Ambari lagi.   

Dijelaskan juga, saat menyerahka ini APE ini juga dipakai untuk melihat dan mendengarkan secara langsung  apa yang menjadi kebutuhan dan permasalah dari TK yang dikunjungi. Seperti halnya di TK Putra Kusuma Desa Tampaksiring, menurut Ketua Komite Sekolah  I Nyoman Kusala, TK Putra Kumara masih jauh dari katagori lengkap untuk fasilitas. Karena banyak hal-hal yang penting tidak mereka miliki seperti tidak ada kamar kecil (toilet), wastafel untuk cuci tangan, dan komputer. Namun pihaknya juga mengakui sudah mengajukan proposal ke pemerintah desa melalui penyaluran dana alokasi desa.gus


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER