Menteri Koperasi dan UKM RI, Resmikan Kantor PLUT KUMKM

  • 10 Oktober 2015
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 4239 Pengunjung

Gianyar, suaradewata.com - Menteri Koperasi dan usaha kecil dan menengah RI, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga menyampaikan dalam menghadapi pelemahan ekonomi global, masyarakat diharapkan tidak panik. Karena pemerintah telah mengambil langkah-langkah paket kebijakan ekonomi dari jilid 1, 2 hingga  jilid 3 dalam menghadapi pelemahan ekonomi global. Hal ini disampaikan Puspayoga saat peresmian Kantor Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM) di Jln. Raya Samuan Tiga, Bedulu Blahbatuh, Gianyar (10/10).

Puspayoga menambahkan dalam menggeliat ekonomi nasional, kementriannya memiliki tugas membangun koperasi berkualitas dan memberdayakan UMKM. Terlebih dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Langkah yang diambil Kementerian Koperasi dan UKM adalah penyeiapan SDM, kualitas produk, akses pembiayaan.

Karena menurut menteri asal Bali ini, semangat MEA sendiri adalah sinergitas  bukan persaingan. Untuk itu dalam aspek pembiayaan perbankan diharapkan dapat memberikan pelayanan baik kepada koperasi dan UMKM. Kebijakan Kementerian Koperasi adalah dengan terus menurunkan suku bunga perbankan, seperti kredit usaha rakyat (KUR), yang dulunya 12 persen kini menjadi 9 persen.

Kebijakan ini sebagai langkah untuk memperbaiki perekonomian nasional yang tidak saja mengejar pertumbuhan ekonomi, namun pada pemerataan perekonomian secara menyeluruh. Terkait dengan keberadaan koperasi, selain membentuk Deputi Pengawasan di Kementerian Koperasi dan UKM, saat ini kementerian telah memiliki data base tentang jumlah koperasi berkualitas yang ada di seluruh Indonesia. Saat dipercaya menjadi menteri, jumlah koperasi di Indonesia ada 209.000, namun jumlah ini tidak berbanding dengan kualitas koperasi tersebut. Untuk itu, kementerian megeluarkan 147.000 koperasi dengan nomer induk karena terbukti telah memiliki kualitas yang baik.  Sedangkan, 62.000 koperasi yang berlum memenuhi kulitas tidak diberikan nomer induk.

Puspasyoga mencontoh ditengah pelemahan ekonomi global, koperasi di Mojosari, Mojokerto, Jawa Tengah,  ada koperasi, ditengah kelesuan ekonomi meresmikan pabrik, dengan biaya Rp. 265 milyar diatas lahan seluas 6 hektar. Dan koperasi ini telah mampu memenuhi kebutuhan produk asbes di Indonesia.

Menkop dan UMKM, dalam kunjungan kerja di Kabupaten Gianyar, selain meresmikan Kantor PLUT-KUMKM, juga menyaksikan penandatangan kesepakatan bersama Pemkab. Gianyar dengan BRI tentang percepatan pelayanan penerbitan, ijin usaha mikro kecil (IUMK) dan kartu ijin usaha mikro kecil.  Disamping itu jugas dilakukan penyerahan bantuan sosialisasi revitalisasi pasar tradisonal,  kepada KSU Br. Negari, bantuan mesin kepada pengerajin perak kepada Koperasi Pengerajin Perak Celuk, penyerahan bantuan pengembangan sistem bisnis Bagi KUMKM Sentra kepada KSU Putra Samudra.  Pembrian bantuan sosial kepada SMK Kertayasa, Tebongkang.

Bupati Gianyar, Anak Agung Gde AGung Bharata menyampaikan komitemennya untuk pengembangan koperasi dan UMKM di Kabupaten Gianyar. Penendatangan kesepatan dengan BRI diharapkan makin meningkatkan ekonomi kerakyatan di Kabupaten Gianyar.

Sementara Kadis Koperasi Kabupaten Gianyar, I Wayan Ardana menjelaskan  saat ini Kabupaten Gianyar memeiliki 75.224 unit UMKM dan 1.174 koperasi. Dalam meningkatakan pemberdayaan koperasi dan UMKM, keberadaan gedung PLUT-KUMKM bantuan kementerian koperasi sebagai wadah untuk memberikan pendidikan kepada para UMKM dan koperasi untuk lebih berkualitas. Hingga saat ini telah menamatkan 36 angkatan dengan total peserta sebanyak 1.628 orang. Hinggi kini, Kabupaten Gianyar telah mengeluarkan 233 IUMK, dan ini bisa dibilang paling banyak di Bali bahkan di Indonesia, terang Ardana.

Pimpinan Wilayah BRI Denpasar, Widodo Januarso menjelaskan dengan adanya MoU antara BRI dan Pemkab. Gianyar, pelayanan penerbitan Kartu IUMK khsuusnya untuk nasabah UMK BRI di Wilayah Gianyar diharapakan dapat dilakukan satu atap. gus


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER