Terenyuh, Sebelum Temui Menteri, Sugiada Jenguk Nenek Nadi

  • 26 September 2015
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 3902 Pengunjung

Tabanan,suaradewata.com – Kehidupan Dayu Ketut Nadi (70), yang terbelenggu kemiskinan akibat penyakit lumpuh yang dideritanya sejak kecil menggerakkan hati Penjabat Bupati Tabanan I Wayan Sugiada untuk mengetahui lebih dekat sekaligus membantunya.

Begitu mendengar kabar mirisnya, Penjabat Bupati Sugiada langsung menuju tempat tinggalnya di Banjar Abian Tuwung Kelod, Desa Abian Tuwung, Kediri. Setibanya di lokasi, dia langsung menuju kamar ukuran dua kali tiga meter yang ditempati nenek yang melajang ini.

Kedatangan Penjabat Bupati Sugiada didampingi Kepala Dinas Sosial Tabanan I Nyoman Gede Gunawan, Camat Kediri Alit Adiatmika, Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Tabanan I Putu Dian Setiawan tersebut disambut isak tangis Dayu Nadi yang saat itu hanya bisa duduk di tempat tidurnya saja. Dalam pengapnya kamar tersebut, Dayu Nadi terlihat rikuh hingga harus  meminta maaf kepada Penjabat Bupati Sugiada atas kondisi kamar yang dia tempati. “Maafkan kondisi kamar saya seperti ini,” sembari menahan rasa sakit di kakinya.

Melihat tangisan Dayu Nadi dan permintaan maafnya, Penjabat Bupati Sugiada berusaha menenangkan dan menghiburnya dengan bertanya apakah nenek itu sudah makan. “Ibu sampun ngerayunin (ibu sudah makan),” tanya penjabat bupati yang kemudian dibantu dijawab oleh adik Dayu Nadi.

Meski berusaha dihibur oleh orang yang memimpin Tabanan, isak tangis Dayu Nadi tak kunjung surut. Sakit yang dideritanya masih membuat dia kesulitan untuk bergerak leluasa menerima tamunya. Melihat Dayu Nadi kesulitan bergerak, Penjabat Bupati Sugiada meminta Dayu Nadi untuk tetap di posisinya. Tak lama kemudian, dia bertanya apakah kakinya selama ini pernah dilatih.

Menurut adik Dayu Nadi, dulu kakaknya tersebut sudah pernah diajak keluar kamar untuk melatih kakinya. Namun begitu menjejak tanah, kakinya sama sekali tidak kuat. Ini membuat Penjabat Bupati Sugiada menjadi penasaran dengan penyakit yang diderita Dayu Nadi. Terlebih setelah mengetahui kalau nenek tersebut tidak pernah berobat sama sekali. Sehingga diagnosa penyakitnya tidak jelas. Entah reumatik atau asam urat.

Belum lagi, Dayu Nadi sampai harus berterus terang soal kondisi kamarnya yang pengap. Karena seluruh aktivitasnya sehari-hari harus dilakukan di kamar kecil itu. Mulai dari makan, mejejahitan agar dirinya memiliki uang bekal, sampai buang air.

Pengakuan itu semakin membuat Penjabat Bupati Sugiada terenyuh. Sampai-sampai Penjabat Bupati yang tadinya setengah berdiri akhrinya ikut jongkok menemani nenek tersebut untuk ngobrol lebih dalam. Bahkan Penjabat Bupati Sugiada sampai memegang kaki nenek tersebut saat nenek Dayu Nadi meringis kesakitan.

Tak lama kemudian dia menanyakan obat apa saja yang dipakai Dayu Nadi untuk menahan rasa sakitnya. Oleh nenek itu, pertanyaan itu dijawab hanya dengan obat-obatan berupa minyak hangat atau urut. Tapi dia mengaku kalau obat-obatan itu tidak memberikan efek sama sekali.

Sayangnya, kunjungan Penjabat Bupati Sugiada itu tidak bisa berlangsung lama karena dirinya harus bertolak ke Bedugul menghadiri acara kunjungan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negar dan Reformasi Birokrasi. Untuk mempersingkat waktu, Penjabat Bupati Sugiada menyerahkan bantuan sembako dan uang tunai untuk membantu kesulitan ekonomi yang dialami Dayu Nadi dalam jangka pendek.

Selebihnya, untuk masalah kesehatannya, Penjabat Bupati Sugiada meminta Dinas Kesehatan untuk membantu Dayu Nadi mendapatkan perawatan medis. Sementara kepada Kepala Dinas Sosial I Nyoman Gede Gunawan yang kebetulan hadir di lokasi, dia meminta agar masalah tempat tinggal Dayu Nadi segera diperbaiki lewat program bedah rumah agar bisa dihuni dengan layak.

Namun untuk masalah bedah rumah, sejatinya Dayu Nadi sudah sempat didaftarkan oleh pihak desa. Hanya saja, untuk merealisasikannya pihak keluarga masih perlu melakukan rembug untuk masalah tempatnya.

“Begini, untuk masalah bedah rumah akan kita cek terlebih dulu. Dulu katanya sudah sempat dimasukkan dalam data. Kalau memang sudah masuk program, (bedah rumah) tinggal dilakukan. Tapi karena tadi disebutkan masih ada masalah di keluarganya ya tolong diklirkan dulu,” ujarnya.

Dia juga mengungkap terima kasihnya atas bantuan informasi yang disampaikan melalui media. Sehingga begitu mengetahui kondisi Dayu Nadi, dirinya memutuskan untuk singgah ke tempat tinggalnya didampingi Kepala Dinas Sosial I Nyoman Gede Gunawan, Camat Kediri Alit Adiatmika, serta Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Tabanan I Putu Dian Setiawan. “Ini bentuk kepedulian Pemkab Tabanan. Begitu saya tahu tadi (pagi), saya langsung ke tempat tinggalnya. Apalagi dekat sama kantor bupati,” tukasnya.

Untuk jangka pendek, pihaknya akan memfokuskan terlebih dulu bantuan kesehatan bagi Dayu Nadi. Karena penyakit yang dideritanya membuat Dayu Nadi tidak bisa beraktivitas dengan leluasa. Karena itu dirinya meminta Dinas Kesehatan membantu proses pengobatannya. “Terhadap sakit ibu ini, Dinas Kesehatan agar menindaklanjutinya. Karena indikasinya lumpuh. Kakinya mengecil. Sampai-sampai buang air saja harus di tempat tidur,” bebernya.ina


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER