Gubernur: Sayangi Nyawa Manusia Daripada Nyawa Anjing

  • 22 September 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 2909 Pengunjung

Denpasarsuaradewata.com - Anjing rabies, terus menyerang warga di Pulau Dewata. Kasus yang menimbulkan keresahan bagi warga ini, menjadi perhatian khusus kalangan DPRD Bali dan Gubernur Bali Made Mangku Pastika.

Bahkan, Gubernur Mangku Pastika tiada hentinya mengimbau seluruh masyarakat di daerah ini agar jangan membiarkan anjing peliharaan menjadi liar. Ini penting dilakukan, untuk meminimalisasi penyebaran virus rabies di Bali.

"Saya sekali lagi mengimbau kepada masyarakat, janganlah meliarkan anjing peliharaan," tutur Gubernur Pastika, usai menghadiri sidang paripurna DPRD Bali di Denpasar, Selasa (22/9).

Pemprov Bali, kata dia, sesungguhnya sudah berusaha mengeliminasi puluhan ribu anjing liar di Bali. Namun pada kenyataannya, masih banyak ditemukan anjing liar di lapangan. Bahkan tak jarang, banyak anjing peliharaan yang sengaja diliarkan oleh pemiliknya.

Ia pun mendorong seluruh warga, untuk sama-sama memerangi rabies ini. "Tolonglah, mari kita lebih sayang kepada nyawa manusia daripada nyawa anjing itu," pintanya.

Mantan Kapolda Bali itu sangat mengkhawatirkan, apabila anjing liar menggigit hewan lain maka akan semakin sulit untuk mengatasi persoalan rabies di Bali ini. "Misalnya kalau sampai anjing liar yang terjangkit rabies menggigit monyet dan monyetnya masuk hutan, tentu sangat sulit untuk menemukan monyet itu," tuturnya.

Karena itu, Gubernur Pastika mengimbau kepada masyarakat, agar jika memiliki anjing peliharaan supaya diikat di rumah dan tak dibiarkan liar. "Juga lakukan vaksinasi. Mau seberapa banyak pun VAR itu, tidak akan cukup kalau tetap dilepas sampai puluhan ribu ekor itu," tandasnya.

Pada kesempatan tersebut, ia juga secara khusus meminta kesadaran masyarakat agar turut mengeliminasi anjing yang ditemukan berkeliaran dan tidak hanya menunggu tim eliminasi dari pemerintah Provinsi Bali. Apalagi di tengah jumlah populasi anjing yang diprediksi lebih dari 400 ribu ekor, tentu sangat sulit jika hanya mengharapkan tim dari pemerintah yang jumlahnya terbatas.

"Saya benar-benar memohon kepada krama (warga, red) Bali, tolong lindungi diri masing-masing dari rabies. Pemerintah sudah menghabiskan uang banyak sekali dan tenaga banyak sekali, baik pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/ kota semua sudah menghabiskan banyak sekali uang sejak berkembangnya rabies di Bali," kata Gubernur Mangku Pastika.

Ia mengingatkan hal ini, tanpa bermaksud menyalahkan masyarakat. Sebaliknya, masyarakat diingatkan bahwa upaya penanganan rabies tidak bisa semuanya tergantung pemerintah. "Kalau partisipasi masyarakat sama sekali tidak ada, (rabies) ini akan terjadi terus sampai kapanpun," ujarnya.

Gubernur Mangku Pastika tak menampik, sebelumnya Pemprov Bali sempat menargetkan bahwa pada 2015 ini Bali bisa bebas rabies. Tetapi jika masyarakat tidak mau berpartisipasi dalam mendukung program ini, maka akan sangat sulit untuk mewujudkan target Bali bebas rabies.

"Karena itu, mari kita bersama-sama. Mau segunung dikasi VAR, akan habis jika tidak ada partisipasi masyarakat dalam mewujudkan target Bali bisa bebas rabies," tandas Gubernur Pastika.san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER