Bentuk Tim Khusus, MUDP Belum Endus Pernikahan Sejenis

  • 16 September 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 2085 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com - Bali dihebohkan dengan kabar tentang pernikahan sejenis yang berlangsung di Pulau Dewata. Kabar ini bermula ketika beredar foto di jejaring sosial, Selasa (15/9). Foto tersebut memperlihatkan dua pasangan berjenis kelamin laki-laki yang diduga sedang melangsungkan pernikahan ala agama Hindu.


Kuat dugaan, perayaan pernikahan bergaya Eropa ini dilangsungkan di Kawasan Ubud, Gianyar. Adapun foto yang menggemparkan tersebut diunggah oleh pria bernama Ali Subandoro di akun facebooknya. Sementara pria yang tengah melangsungkan pernikahan sejenis tersebut bernama Tiko Mulya dan pasangannya pria bule bernama Joe Tully.

Atas kabar ini, Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Provinsi Bali tidak tinggal diam. Lembaga ini bahkan langsung menyikapi beredarnya foto pernikahan sesama jenis yang menghebohkan warga Bali tersebut, dengan menerjunkan tim investigasi.

"Kami langsung membuat tim khusus yang mencari kebenaran kabar pernikahan sejenis itu. Tim hingga kini belum menemukan apa yang dicari,” kata Ketua MUDP Bali Jero Gede Suwena Upadesha, saat dihubungi di Denpasar, Rabu (16/9).

Tim investigasi tersebut, kata dia, terdiri dari Majelis Alit dan Majelis Madya di tempat diduganya terjadi pernikahan sejenis yakni di kawasan Ubud, Gianyar. Investigasi penting, karena dari segi hukum dan UU Pernikahan di Indonesia, pernikahan sejenis itu dilarang.

"Dalam agama Hindu sendiri, jika memang ada pernikahan sejenis, maka sanksi atau hukumannya dikembalikan pada desa adatnya masing-masing," tandas Suwena.

“Ada juga sanksinya, yakni harus melakukan upacara “cerem” ke seluruh pura-pura yang dianggap penting dan memenuhi unsur harus dibersihkan,” imbuhnya.

Selain melakukan investigasi, MUDP juga mengecam terjadinya pernikahan sesama jenis yang mengambil lokasi di Bali ini. "MUDP menghimbau dan mengajak kerjasama kepada semua pihak, agar bisa menjaga Pulau Bali yang ajeg agar bermartabat di dunia internasional, bukan sebaliknya malah mencorengnya," pungkas Suwena.san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER