Pasca Agus Tewas, Bangli Tarik Semua Atlit Judo

  • 09 September 2015
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 3356 Pengunjung

Bangli, suaradewata.com– Pasca tewasnya I Wayan Agus Widiantara (27), atlit Judo asal Banjar Kawan, keluarahan Kawan Bangli yang meninggal saat tanding dalam turnamen pekan Olahraga Propinsi  (Porprov)  Bali di Buleleng, telah menyebabkan kontingen Bangli benar-benar berduka. Bahkan sebagai bentuk berkabung , 27 atlit judo Bangli yang membela kontingen Bangli dalam Porprov tersebut langsung di tarik. Dampaknya, target PJSI Bangli untuk bisa mempertahankan juara umum juga pupus.  Sementara sesuai hasil pemeriksaan medis, dijelaskan, Agus meninggal diduga karena serangan jantung.  “Semua atlit judo kita tarik, karena masih suasana berkabung,” ungkap Ketua Koni Bangli, Wayan Wira, saat ditemui Rabu (09/09/2015).

Pihaknya secara tersirat juga menampik, meninggalnya Agus karena kurang profesionalnya manajemen olahraga di Bangli. Dimana sebelumnya, tidak ada pemeriksaan kesehatan bagi seoarang atlit yang akan bertarung dalam event tersebut. “Semua protap sudah kita lakukan. Ini adalah musibah bagi dunia olahraga di Bangli,” tegasnya.  Secara terpisah, pelatih Agus, I Nyoman Sumerta menegaskan kronologis kejadian saat itu benar-benar tidak ada trik yang sampai membahayakan jiwa seoarang atlit. “Kejadiannya sekitar dua belas detik  saat pertandingan dimulai. Sebenarnya dari awal Agus sangat semangat untuk bisa menang, mengingat lawannya masih jauh dibawahnya,” ungkapnya. Hanya saja, saat itu tiba-tiba insiden tersebut terjadi. “Saat itu, Agus sudah siap dengan posisi melanjutkan pertandingan. Tapi tiba-tiba kondisinya ngedrop, lidahnya seakan kaku. Saat saya tepuk, sempat menghela nafas. Saya bilang, ayo semangat-semangat Agus,” jelasnya.

Hanya saja, beberapa saat kemudian Agus dinyatakan pingsan dan selanjutnya sempat diberikan bantuan oksigen sebelum akhirnya dibawa ke UGD terdekat. Sampai akhirnya Agus dinyatakan meninggal dunia, dengan diagnosis oleh dokter setempat karena serangan jantung. “Tidak ada tanda-tanda Agus sebenarnya menderita penyakit jantung. Dari awal sampai sekarang, Agus justru tidak pernah mengeluh sakit,” sebutnya.

Meski demikian, pihaknya mengaku dalam kurun tiga bulan terakhir, Agus memang melakukan diet untuk menurunkan berat badannya agar bisa ambil bagian di pertandingan minus 100 kg. “Diet itu untuk menurunkan berat badan hingga 13 kilogram dilakukan selama tiga bulan terakhir. Dan itu biasa dilakukan bagi seoarang atlit,” jelasnya. Terlepas dari itu, pihaknya benar-benar tidak menyangka musibah tersebut akan terjadi. Dijelaskan juga sesuai dengan target yang telah ditetapkan PJSI Bangli, menargetkan dalam Porprop Bali kali ini tetap mempertahankan juara umum, dengan mengkoleksi lima medali emas, seperti perolehan Porprov tahun lalu. Masuk hari ke tiga kejuaraan Judo yang bersamaan dengan insiden Agus terjadi, Bangli sejatinya sudah memperoleh tiga medali emas, bersaing dengan perolehan medali Kota Denpasar.   “Sebenarnya harapan besar penambahan emas ada ditangan Agus, karena memang peluangnya sangat besar untuk menang,” sebutnya.   

Disisi lain, pihak keluarga sampai saat ini masih diselimuti duka yang mendalam. Terlebis Agus adalah anak semata wayang dari pasangan suami istri, Nyoman Sekar dengan Deden Ratna Ningsih. Pihak keluarga pun tidak bisa berkomentar banyak. Melalui paman korban, Wayan Kasta, pihak keluarga mengaku hanya bisa pasrah atas musibah yang terjadi. “Keluarga sudah ihklas dan hanya bisa pasrah. Kami hanya bisa berharap, kejadian seperti ini tidak pernah terulang kembali menimpa dunia olahraga di Bangli,” tegasnya singkat.  Sesuai hasil rapat keluarga dan dresta adat setempat, rencananya prosesi penguburan jenazah korban akan dilakukan tengah malam ini, lantaran di wilayah desa pakraman setempat masih ada piodalan. Sementara untuk prosesi pemandian jenazah akan dilakukan sore ini.  ard


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER