Diparda Gianyar Latih Guide Lokal DAS Pakerisan

  • 09 September 2015
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 3371 Pengunjung

Gianyar, suaradewata.com - Tingkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, pemandu wisata lokal yang beraktifitas disepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Pakerisan dan Petanu diberikan pelatihan selama dua hari oleh Dinas Pariwisata daerah (Diparda) Kabupaten Gianyar. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar, AA Ari Brahmanta, di Wantilan Pura Tirta Empul, Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar. Selasa, (8/9).

Lebih lanjut, AA Ari Brahmata mengatakan DAS Pakerisan dan Petanu merupakan daerah yang diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia (WBD). Daerah tersebut sangat dikenal dengan pelbagai peninggalan purbakala yang memiliki usia lebih dari 50 tahun, mengandung arti arkeolog, memiliki nilai budaya serta arti khusus bagi sejarah Gianyar serta Indonesia. Pelatihan yang dilaksanakan (8/9) hingga (9/9) diharap mampu memberikan kesamaan pemahaman ke para pemandu lokal. “Sebagai pemandu yang beraktifitas di daerah tersebut seharusnya memahami makna, arti, sejarah serta fungsi berbagai peninggalan dan benda sejarah di sekitar daerah tersebut,” terangnya.

Pelatihan juga diharapkan bisa mendukung pelestarian DAS Pakerisan dan Petanu sebagai WDB. Puluhan pemandu wisata yang beraktivitas di Candi Pegulingan, Pura Mangening, Candi Kerobokan, Pura Tirta Empul, Pura Gunung Kawi, Pura Pengukur-ukuran, Candi Tebing Tegallinggah dan Goa Gajah tersebut nantinya diharap bisa menjadi mitra Diparda Gianyar dalam kontek menyebarkan informasi terkait DAS Pakerisan dan Petanu. Mereka mendapat  penjelasan seputar etika dan konsep pariwisata,  potensi arkeologi DAS Pakerisan dan Petanu sebagai kawasan cagar budaya serta kode etik pramuwisata Indonesia.  Narasumber yang dihadirkan seperti, I Nyoman Madiun (Akademisi) yang memaparkan tentang Etika Pariwisata yang berkelanjutan, Ni Komang Aniek Purniti dari balai Pelestarian Cagar Budaya Bali yang memberikan pemahaman tentang pemamfaatan cagar buaya dalam persepektif kepariwisataan dan I Nyoman Kandia (praktisi pariwisata) yang memberikan materi kode etik pramuwisata Indonesia.

AA Ari Brahmanta juga menjelaskan, pelatihan pemandu wisata tahun ini memang khusus menyasar kepada pemandu wisata yang beraktivitas di sepanjang DAS Pakerisan dan Petanu. Pasalnya, sepanjang aliran sungai tersebut merupakan kawasan cagar budaya yang sering dikunjungi wisatawan. “Pelatihan dan pembinaan ini diharapkan mampu meningkatan kualitas SDM dalam upaya mendukung pelestarian Warisan Budaya Dunia,”  jelas Ari Brahmanta.

I Nyoman Sukadana, salah satu pemandu wisata yang ikut pelatihan mengaku senang dengan adanya pelatihan dan pembinaan ini, karena dapat  menambah wawasan tentang situs dan potensi arkeologis sehingga tidak keliru memberikan informasi ke wisatawan. “ Kegiatan ini penting bagi kami  sebagai modal awal sebagai pemandu, serta persamaan persepsi pemandu wisata yan berbudaya, bagi saya pelatihan ini bisa untuk  meningkatkan sikap dan mental kami, sehingga dapat menjaga citra pariwisata Gianyar,” terangnya.gus


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER