Tunjukan Rumah Warga Bisa Ngeleak Lima Remaja Kerauhan

  • 08 September 2015
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 3847 Pengunjung

Bangli,  suaradewata.com – Keheningan malam di Dusun Langkaan, Desa Landih, Bangli, digegerkan dengan lima remaja putri di dusun setempat mengalami kerauhan (kesurupan) massal, Senin (07/09/2015). Bahkan situasi sempat tegang dan panas, karena para remaja yang kerauhan tersebut, menunjuk sejumlah rumah warga yang diduga bisa ngeleak atau menekuni ilmu hitam serta memiliki bererong atau tuyul. Dampaknya, situasi pun semakin tegang karena warga yang dituduh ngeleak tidak terima dengan tuduhan tersebut. Beruntung, situasi berhasil dikendalikan setelah prajuru adat dan pihak kepolisian turun tangan memidiasi persoalan tersebut.

Sesuai informasi yang dihimpun, Selasa (8/9/2015), kerauhan sejumlah remaja putri yang selama ini kerap menjadi sisia dalam sekeha calonarang itu, mulai terjadi sekitar pukul 16.00 hingga 01.30 dini hari. Kejadiannya berawal ketika salah seorang gadis tersebut menemukan uang Rp 50 ribu di depan sebuah warung yang diduga sengaja dibuang karena sudah diisi ilmu hitam. Begitu uang tersebut diambil, salah seoarang gadis tersebut kesurupan dan secara beruntun diikuti oleh para gadis lainnya.

Bahkan, seperti ada kontak secara niskala, sejumlah gadis lainnya yang kuliah di Denpasar juga tiba-tiba kesurupan sehingga langsung dijemput. Dampaknya, ratusan warga pun berkumpul mengikuti para remaja yang kesurupan tersebut sambil sesekali melemparkan sejumlah dupa. Karena situasi warga yang ramai dan cenderung tak terkendali, sehingga tanpa ada komando tiba-tiba saja telah terjadi pengerusakan rumah warga termasuk pemukulan salah seoarang warga.   

Bendesa Adat Langkaan Nengah Sidana, SE ketika dikonfirmasi tidak menampik terjadinya fenomena mistik yang telah menggegerkan warganya tersebut.Pihaknya juga mengakui saat kesurupan, kelima gadis tersebut menunjukkan rumah-rumah warganya yang diduga memiliki ilmu hitam termasuk warga yang tidak percaya pada hal-hal gaib. Hanya saja, Nengah Sidana membantah tidak ada terjadi pengerusakan saat kejadian tersebut. “Tidak benar ada perusakan rumah dan pemukulan warga,’’kilahnya.

Selanjutnya, sekitar pukul 01.30 dini hari, barulah kelima gadis tersebut sadar. Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, prajuru setempat bersama anggota Polsek Bangli yang dipimpin langsung Kapolsek Bangli, Kompol. Ketut Widia mengumpulkan warga di bale banjar setempat untuk dimediasi. Dijelaskan, kejadian seperti ini menurut Sidana baru pertama kali terjadi diwilayahnya. Untuk menghindari kasusnya berlanjut dan meluas, penyelesaian persoalan tersebut dilakukan secara kekeluargaan. ‘’Rencananya kami masih akan parumkan dulu bersama warga. Kami juga akan mengambil jalan niskala dengan meminta petunjuk orang pintar,’’tandasnya.  Hal ini, menyusul permintaan para korban yang dituduh bisa ngelak dan memiliki bererong dipulihkan nama baiknya. 

Secara terpisah Kapolsek Kota Bangli, Kompol Ketut Widia mengatakan, jumlah rumah yang ditunjukkan memiliki ilmu hitam sebanyak dua orang. Bahkan sebuah rumah kacanya pecah karena dilempar batu. ‘’Satu orang dari kedua pemilik rumah tersebut juga sempat dipukuli mukanya. Hanya kami tidak mengetahui siapa pelakunya,’’kata Kompol Widia. Kendati malamnya situasi sempat menegang, namun Selasa kemarin keadaan di desa setempat sudah kembali normal. ‘’Sejauh ini tidak ada korban yang melapor karena akan diselesaikan secara adat dan kekeluargaan. Situasi di dusun Langkaan juga sudah terkendali,’’ pungkasnya.ard


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER