BNN Bali Target Rehabilitasi 2083 Pencandu Narkoba

  • 24 Agustus 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 2130 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com- Badan Narkotika Nasional (BNN) provinsi Bali mentargetkan untuk tahun 2015 bisa merehabilitasi 2083 orang pecandu narkoba. Sementara data BNN menunjukan dari bulan Mei 2015 hingga Agustus 2015, BNN baru merehabilitasi sekitar 433 orang pecandu narkoba di Bali.

Dijelaskan Kepala BNN Provinsi Bali Brigjen Pol Putu Gede Suastawa, pihaknya pada tahun 2014 lalu telah melakukan penelitian dengan bekerjasama dengan Universitas Indonesia (UI).

"Penelitian dari UI, di Bali umur 10 sampai 59 tahun itu jumlahnya 3.000.900 orang dari hasil penelitian itu, prevelensinya 2,22 persen diduga sebagai penyalah guna sehingga di Bali oleh penelitian sekitar 66,785 orang, Bali jadi target rehabilitasi sekitar 2083 orang," kata Suastawa di Denpasar, Senin (24/8).

Lebih jauh dikatakannya, tipologi masyarakat Bali yang welcome membuat pihaknya menggunakan model jemput bola. Model penjemputan ini yaitu seperti menjemput mereka ke tempat kos, dari media elektronik, email, no telepon kantor BNN sehingga animo masyarakat yang ada di Bali dalam proses assesment perminggu ada peningkatan dari 20 orang hingga 49 orang untuk melalukan pendampingan.

"Kita juga melakukan pemberantasan, untuk peningkatan rehabilitasi melalukan pemberantasan. Dalam assesment kita menemukan barang bukti yang sisa pakai kita lakukan assesment apakah kita lakukan pengedar atau pengguna apabila ada sisa meskipun sedikit kita langsung rehabilitasi," jelasnya.

Proses assesment dengan melakukan pengecekan dari  biodata hingga dari pihak keluarga mereka untuk melalukan pengawasan di rumah. Pihaknya juga bekerjasama dengan tim pendukung seperti dari pihak kejaksaan, penyidik, psikiater dan dokter yang bisa memutuskan apakah para penyalahguna tersebut bisa di lakukan rawat jalan atau rawat inap.

"Rehabilitasi dilaksanakan selama 3 bulan rawat inap, jalan juga 3 bulan kalau memang tidak sembuh ya kita lanjutkan evaluasi dari assesment itu sendiri ada pendamping dokter psikiater apakah dia cukup setelah 3 bulan kan ada pasca rehab," ungkapnya.

Bahkan ditegaskan Suastawa, rehabilitasi yang dijalankan oleh pihaknya adalah gratis alias tidak ada yang bayar. Ditanya berapa anggaran yang dihabiskan untuk Bali bebas dari narkoba, Suastawa pun enggan menjawabnya dengan alasan kali kan saja dengan 2083 orang yang ditarget kan untuk direhab selama tahun 2015.

"Untuk rawat jalan Rp1.200.000 ribu per orang, dana penjangkauan 100 ribu yang mengantar dan yang diajak Rp100 ribu, jadi kalikan saja dengan 2083 orang yang kita target rehab, sebagian dana juga dibantu oleh pusat," pungkasnya. ids


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER