Anak Mantan Kepsek, Pukul Guru Hingga Pingsan

  • 21 Agustus 2015
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 6819 Pengunjung

Tabanan, suaradewata.com – Kelakuan I Made Dwi Ariwirawan, 24 anak mantan kepala sekolah SD No 1 Candi Kuning 1, Baturiti, Tabanan sungguh keterlaluan. Gara-gara salah paham atas sms seorang guru G.A Agung Sri Wahyuni, 27 warga Candikuning, Baturiti, Tabanan yang masuk ke Hp bapaknya, dia memukul Sri Wahyuni hingga pingsan. Celakanya pemukulan itu terjadi di ruang guru SD No 1 Candi Kuning 1, Baturiti, Tabanan.

Kapolsek Baturiti, AKP Heri Supriawan didampingi kanit reskrim Iptu Ketut Edi Susila seijin Kapolres Tabanan, Jumat, (21/8) mengatakan kasus penganiayan itu terjadi Kamis,(20/8) sekitar pukul 09.00 wita. Pemicunya tidak lain adalah cemburu buta atas sms Sri Wahyuni yang masuk ke bapaknya yang juga mantan kepala sekolah di sana. “Tersangka (Made Dwi) datang bersama ibunya dan saudara iparnya ke sekolah dimana dulu bapaknya adalah mantan kepala sekolah,” ucapnya. Kedatangan tersangka asal Banjar Pekarangan, Baturiti, Tabanan tersebut ingin bertemu dengan Sri Wahyuni salah satu guru disekolah tersebut. Kedatangan tersangka dan keluarganya itu kontan saja membuat guru disana kaget. Kerena ingin bertemu dengan Sri Wahyuni, seorang guru kemdian memanggil yang bersankutan ke ruang guru. Sesampai di ruang guru, korban langsung ditanya oleh ibu tersangka soal sms yang masuk ke nomor hp suaminya. Atas hal itu korban kemudian mencoba menjelaskan. Saat itulah tersangka tanpa ba bi bu langsung menyerang korban pukulan tangan kanan mengepal. Mendapat serangan mendadak korban tidak bisa mengelak sehingga mengenai muka korban dengan telak. “Korban dipukul dengan tangan kanan mengepal dan tepat mengenai muka sebelah kiri,” jelas Kapolsek.

Akibat pukulan keras itu kaca mata yang digunakan korban rusak, dan mengakibatkan bengkak pada mata kiri dan luka lecet pada batang hidung sebelah kiri. “Korban juga sempat pingsan akibat pukulan tersangka,” tegasnya. Keributan di ruang guru itu kontan saja membuat kegaduhan sehingga guru-guru disana berhamburan melerai. Selain mengakibatkan luka-luka bengkak pada mata sebelah kiri dan luka lecet pada batang hidung sebelah kiri korban juga menderita kerugian materil Rp. 1.285.000 akibat pecahnya kata mata korban. “Saat ini kita tengah mengamankan tersangka penganiayaan dengan motif cemburu dan salah paham ini untu kita periksa secara instensif,” jelas AKP Heri Supriawan. ina


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER