HUT Provinsi, Paripurna, Mulai Dekorasi, Pakaian hingga Bahasa Bali

  • 14 Agustus 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 3629 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com - Bertempat di Ruang Sidang Utama DPRD Provinsi Bali, Jumat (14/8), digelar Sidang Paripurna Istimewa Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Bali Ke-57. Kali ini, HUT Provinsi Bali mengusung tema 'Dengan Semangat Hari Jadi ke-57 Provinsi Bali, Kita Laksanakan Revolusi Mental Menuju Bali Mandara'.


Sidang paripurna memperingati Hari Jadi Provinsi Bali Tahun 2015 ini, sedikit berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sebab kali ini, sidang paripurna sepenuhnya bernuansa Bali. Mulai dari dekorasi Ruang Sidang Utama DPRD Provinsi Bali, tempat berlangsungnya sidang paripurna istimewa, yang menonjolkan kreasi dekorasi ala Bali.

Selanjutnya, pelaksanaan sidang paripurna istimewa yang dipimpin langsung Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Adi Wiryatama, juga berlangsung dengan menggunakan Bahasa Bali. Begitu juga peserta sidang, mulai dari Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Bali, Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Pimpinan SKPD hingga undangan dan seluruh staf Sekretariat DPRD Provinsi Bali, semuanya menggunakan busana adat Bali.

Sebelum sidang paripurna ditutup, Bondres dan Tari Kreasi (Tari Cenderawasih) disuguhkan kepada peserta sidang. Tari ini diciptakan oleh seniman NLN Swasthi Wijaya Bandem tahun 1988, dengan musik gamelan pengiringnya diciptakan oleh Nyoman Windha dan I Wayan Beratha. Tarian berpasangan yang menggambarkan burung Cenderawasih sedang memadu kasih ini, merupakan salah satu tarian favorit dan sering dipentaskan di even internasional.

"Ini sejarah pertama, di mana sidang paripurna berbusana adat Bali dan berbahasa Bali," tutur Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Adi Wiryatama, kepada wartawan usai sidang paripurna ini.

Penggunaan busana adat Bali serta bahasa Bali dalam sidang paripurna ini, sebagaimana diatur dalam Perda Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2013 tentang Hari Jadi Provinsi Bali serta Tata Tertib (Tatib) DPRD Provinsi Bali Tahun 2014. Selain amanat perda, hal ini juga merupakan momentum untuk mengajegkan budaya Bali.

Selain itu, demikian Wiryatama, ini juga merupakan momentum bagi seluruh masyarakat Bali, untuk meningkatkan partisipasi dalam membangun daerah ini. "Dalam mendukung kemajuan pembangunan Bali, kita semua harus mempunyai cara pandang lebih strategis untuk mempertahankannya, bahkan bagaimana memformulasikan langkah-langkah strategis tersebut," ajaknya.

Hal tak jauh berbeda juga dilontarkan Gubernur Made Mangku Pastika, usai sidang paripurna ini. Menurut dia, pelaksanaan sidang yang penuh nuansa Bali ini merupakan amanat Perda Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2013 serta Tatib DPRD Provinsi Bali 2014.

"Setiap tahun akan seperti ini. Ada tradisi baru yang kita bangun, supaya kita semua ingat kembali komitmen kita untuk mengajegkan budaya Bali. Juga mengingatkan kepada kita semua akan nilai-nilai luhur yang diwarisi leluhur," ucapnya. san

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER