Psikotest, Gita Bingung, BPR Ngaku Tak Bisa Gambar

  • 30 Juli 2015
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 2394 Pengunjung

Bangli, suaradewata.com -  Setelah sebelumnya menjalani test kesehatan, hari ini kedua pasca pendaftaran kandidat calon bupati dan wakil bupati Bangli melakukan tes Psikologi di lantai 2 ruang UGD RSU Bangli, Kamis (30/07/2015). Psikotest ini, dilaksanakan mulai pukul 08.00 WITA. Ditemui setelah melakukan test, kandidat paket Gita melalui Cawabubnya Sang Nyoman Sedana menjelaskan dalam dalam tes psikologis tersebut dirinya disajikan 536 pertanyaan yang harus dijawab. "Karena sifatnya memilih kita harus memilih" kata Sang Nyoman Sedana Arta.


Lebih lanjut dirinya mengatakan dalam test tersebut, soal yang diberikan berupa pilihan ganda. " Ada beberapa yang membingungkan karena pertanyaan yang hampir sama diulang beberapa kali, disamping itu ada menggambar pohon, rumah dan orang,” jelasnya. Meski demikian, diakui, secara prinsip tes psikotes hari ini sudah i biasa, karena yang bersangkutan sudah beberapa kali melakukan hal seperti itu.

Hal senada juga disampaikan oleh paket BPR.  "Kita hanya memilih statement yang menyangkut dengan kepribadian" kata Brahma Putra. Lebih lanjut dirinya mengatakan dalam statment tersebut yang pas dengan kita dipilih. Menyinggung tentang soal menggambar dalam tes psikologi dirinya teringat waktu Sekolah Dasar.  "Gambar orang angka 6, angka 5 dan kemudian telinganya  angka 3 dan saya tidak bisa menggambar" tambahnya sambil tertawa. Dirinya juga menambahkan dari Sekolah Dasar tidak bisa menggambar. "Mata pelajaran menggambar itu terasa berat" tegasnya sambil tertawa.

Secara terpisah ditemui di lokasi yang sama ketua tim kesehatan menjelaskan pemeriksaan kesehatan tersebut untuk mengetahui kesehatan jasmani dan kesehatan rohani dari para kandidat yang akan bertarung. Sebelumnya (29/7) dilakukan tes fisik, mata, THT dan internis. Dari tes tersebut tim kesehatan akan mengambil kesimpulan mengenai kesehatan kedua calon tersebut sehat jasmani dan rohani.

Untuk mengetahui kesehatan rohani atau kejiawaan dapat diketahui dari tes psikologi tersebut. setelah selesai proses tersebut, barulah dismpulkan "calon tersebut sehat jasmani dan rohani" kata dr. I Made Dwija Swarjana.  Dijelaskan, untuk hasil dari tes psikotes para calon, butuh waktu 1 hari untuk menilai hasil kejiwaan dari calon tersebut. Dipastikan paling lambat tanggal 1 Agustus tim dokter harus sudah bisa menyimpulkan, namun masih menunggu hasil dari tes psikotes tersebut. Jika ditemukan kelainan kejiwaan pada salah satu calon maka akan diadakan wawancara, dan akan dicarikan penyebab dari faktor pendukung dari kelainan tersebut. ard


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER