Pemerintah Optimal Persiapkan Mudik 2024 Bagi Masyarakat

  • 02 April 2024
  • 21:40 WITA
  • Nasional
  • Dibaca: 1172 Pengunjung

Jelang perayaan Idul Fitri 1445 H, pemerintah terus mengoptimalkan berbagai langkah antisipasi guna meminimalisir risiko dan memastikan mudik berjalan lebih aman dan tertib. Dengan menggandeng banyak pihak stakeholder yang terkait, Pemerintah beserta berbagai lembaga dan kementerian lainnya terus mempersiapkan berbagai langkah agar arus mudik maupun balik Lebaran dapat berjalan lancar.

Sejak jauh-jauh hari, Pemerintah terus berupaya maksimal agar aktivitas mudik dapat berjalan dengan aman dan lancar. Dari sisi kesiapan infrastruktur, pemerintah tengah memastikan kesiapan transportasi, seperti jalan raya, terminal, bandara, dan stasiun kereta api. Perawatan dan perbaikan harus dilakukan sebelum musim mudik untuk menghindari kemacetan dan kecelakaan.

Rekayasa arus lalu lintas juga tengah dipersiapkan aparat Kepolisian guna mengatur dan mencegah terjadinya macet panjang keluar Jakarta jelang puncak arus mudik Lebaran mendatang.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengatakan persiapan tengah dikerjakan pemerintah untuk menyambut arus mudik Lebaran dengan mempersiapkan keamanan rumah ibadah, ketersediaan pangan dan stabilitas harga pangan, khususnya bahan pokok, pasokan BBM dan Gas Elpiji, serta kesiapan infrastruktur moda transportasi.

Sementara, puncak mudik Lebaran diperkirakan terjadi tanggal 5 s.d 7 April 2024, dan arus balik tanggal 14 s.d. 15 April 2024. Dari survei yang dilakukan Kemenhub, prediksi jumlah pemudik mencapai 193,6 juta orang, jauh lebih besar dari tahun 2023 yakni 123,8 juta orang dengan rincian 27,32 juta pemudik menggunakan mobil pribadi, 22,27 juta pemudik menggunakan bus, 9,53 juta pemudik menggunakan mobil sewa, dan 25,13 juta pemudik dengan sepeda motor. Daerah tujuan pemudik paling besar menuju Jawa Tengah, yakni 32,75 juta orang, diikuti Jawa Timur (24,6 juta), dan Jawa Barat (20,72 juta).

Adapun potensi kemacetan terdapat di Jalan Tol Cipali setelah Km 66 dari Jakarta yang mengarah ke timur karena ada penyempitan dari empat lajur menjadi dua lajur. Untuk itu, pihak Kepolisian dan Kemenhub akan berkordinasi melakukan sistem rekayasa lalu lintas contraflow dari Km 47 Jalan Tol Jakarta-Cikampek sampai dengan Km 72 Jalan Tol Cipali, serta skema satu arah dari Km 72 Tol Cipali sampai Km 414 Gerbang Tol Kali Kangkung, dan dari Km 422 sampai Km 442 Tol Semarang-Bawen.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan tahun ini, Kementerian PUPR telah menyiapkan dan menambah enam ruas tol baru, yakni ruas tol Tol Cimanggis-Cibitung, Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo, Tol Bangkinang-Koto Kampar, Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, dan Tol Indrapura-Kisaran. Beberapa ruas tol baru tersebut nantinya akan mempermudah mobilitas masyarakat dan membuat perjalanan menjadi lebih cepat. Sementara, pemerintah juga tengah mempertimbangkan penambahan rest area di setiap ruas jalan tol, penambahan rest area darurat di kawasan pemukiman warga, serta pemberian diskon tarif jalan tol H-2, H-1, H+1 dan H+2 untuk mengurangi penumpukan kendaraan pada puncak arus mudik dan arus balik.

Pemudik juga diminta untuk mencermati tarif tol dan memastikan saldo kartu pembayaran tol terisi sebelum berangkat mudik. Pemudik juga dibatasi 30 menit di tempat istirahat (rest area) agar tidak terjadi penumpukan dan menyebabkan kemacetan di jalan tol.

Untuk penyeberangan laut, PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) menyiapkan tiga pelabuhan di ruas Jawa Sumatera yaitu Bandar Bakau Jaya di Bojonegoro Kabupaten Serang untuk mengangkut kendaraan golongan VIII dan IX, Pelabuhan Ciwandan Kota Cilegon untuk pemudik yang menggunakan sepeda motor; dan Pelabuhan Merak untuk roda empat, bus dan kendaraan pengangkut sembako. Selain aspek infrastruktur modal transportasi, sarana prasarana pelabuhan dan jalan, pemerintah juga menyediakan sarana prasarana kesehatan di rest area jalan tol.

Untuk menghindari penumpukan pemudik pada waktu tertentu dan meminimalisir kecelakaan di jalan, pemerintah menyediakan program mudik gratis yang dilaksanakan Kemenhub, Kementerian BUMN, dan kementerian teknis lain untuk penumpang dan sepeda motor dengan angkutan melalui modal transportasi bus, kereta api, dan kapal laut. Pihaknya juga mendorong agar pihak swasta dapat menyelenggarakan mudik bersama gratis bagi masyarakat agar mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

Sejumlah langkah antisipasi yang telah disiapkan di sektor darat, antara lain, dilakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas pada simpang serta ruas jalan baik jalan tol dan non tol, membatasi angkutan barang bahan galian, bahan tambang, dan bahan bangunan, penambahan rest area, serta memastikan ketersediaan pasokan BBM.

Dengan beberapa strategi tersebut diatas, arus mudik dan balik Lebaran diperkirakan sudah sangat siap. Seluruhnya telah dipersiapkan oleh Pemerintah RI dari berbagai macam lembaga dan kementerian bahkan terus meningkatkan koordinasi serta integrasi mereka. Dengan menggandeng banyak pihak, maka keberhasilan dan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2024 akan bisa terwujud.

 

*) Penulis Merupakan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pakuan Bogor


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER