Raup 16 Ribu Lebih, Eka Nurcahyadi Sebut Tertinggi di Bali

  • 19 Februari 2024
  • 15:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 1979 Pengunjung
I Putu Eka Putra Nurcahyadi, Caleg PDI Perjuangan Dapil 4, yang sementara meraih suara tertinggi. SD/doc/ist

Tabanan, suaradewata.com - Berdasarkan perhitungan internal PDI Perjuangan Tabanan, caleg yang bertaring di Dapil 4 (Kediri-Marga), I Putu Eka Putra Nurcahyadi berhasil meraup suara mendekati angka 17 ribu dari perhitungan sementara versi DPC PDIP dan Team Suksesnya. Dibawahnya diperkirakan diraih I Made Dirga, Ketua DPRD Tabanan yang bertarung di Dapil 1 (Tabanan – Kerambitan) yang suaranya diperkirakan 13 ribu lebih.

Perolehan suara nyaris 17 ribu itu tak hanya menjadi yang tertinggi di Kabupaten Tabanan dalam pemilihan anggota DPRD Kabupaten/kota tapi di prediksi juga tertinggi di Bali.

Terkait hal tersebut I Putu Eka Putra Nurcahyadi mengungkapkan bahwa untuk perolehan suara dari perhitungan DPC perhitungan mandiri timnya di Kecamatan Marga, mendekati 17 ribu.

Ia pun mengklaim jika perolehan suaranya kali ini naik dari sebelum-sebelumnya. Di 2014 dirinya mendapat sekitar 10.020 suara, kemudian meningkat menjadi 15.172. Dan sekarang 17 ribu lebih.

“Sebelumnya 15.172. Sekarang juga saya sudah membagi banjar binaan ke teman yang lain. Saya hanya fokus ke 37 banjar saja, dan astungkara naik (perolehan suara),” terangnya.

Lebih lanjut, Tu Eka menjelaskan bahwa kunci dari perolehan suara yang tinggi adalah konsitensi. Apalagi, di kecamatan Marga dirinya juga berhasil memenangkan Ganjar-Mahfud hingga 80 dari 100 persen suara.

Termasuk mendengarkan aspirasi dan mendukung kegiatan anak-anak muda serta memberikan ruang kreativitas terhadap mereka. “Jadi bagaimana kita mendekatkan diri ke anak-anak muda. Memberikan mereka sudut pandang terkait pemimpin,” lanjutnya.

Di 37 banjar itu, dirinya membuat diskusi dan seminar. Dan ini dilakukan enam bulan sebelum pemilihan digelar. Dirinya, membina dan tidak melepas mereka. Menguatkan di tataran bawah. hingga penguatan adat, kepada para milenial.

“Tak terkecuali juga masuk ke ibu-ibu dan lansia. Jadi masuk ke semua lini. Hadir di forum-forum dan bisa mendengar tentang sejarah dan dirinya (ibu-ibu dan lansia). Emosional itu yang saya bangun. Di 34 banjar 90 persen lebih suara yang saya dapat,” bebernya.  ayu/red


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER