Ubud Hotel Association Gelar Lomba Chef dan Latte Art

  • 08 Desember 2023
  • 14:45 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 286 Pengunjung
Ubud Chef competition dan Ubud Latte art competition serangkaian hari jadi ke-19 Ubud Hotel Association. gus/sd

Gianyar, suaradewata.com - Serangkaian Anniversary ke-19, Ubud Hotel Association (UHA) menggelar Ubud Chef Competition (UCC) dan Ubud Latte Art Competition (ULAC) di Bale Udang Mang Engking Ubud, Jumat (8/12). Pada kompetisi kali ini, UHA mengangkat potensi Pangi atau Kluwek, Bongkot atau Kecombrang dan Isen atau Laos sebagai komposisi bumbu jamuan makanan lengkap 'Balinese Rijsttafel'. Bahan lokal ini harus dipadupadankan dengan udang, cumi dan kakap merah.

Chairman Ubud Hotel Association (UHA) Gede Ngurah Dewantara Narottama menjelaskan kompetisi ini digelar untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia yang berperan dalam meningkatkan pariwisata di Ubud. Acara ini diikuti sebanyak 35 peserta UCC dan 32 peserta ULAC yang merupakan member UHA. "Balinese Rijsttafel telah menjadi menu andalan di beberapa Villa, dengan kompetisi ini kami ingin lebih mengangkat lagi menu yang lebih baik," jelas owner Santi Mandala Villa ini. Begitu pula dengan kebutuhan kopi, sehingga Ubud Latte Art Competition menjadi ajang uji kemampuan para Barista dan FB Service.

“Karena system dari UCC First come first serve, jadi ketika kita mendapatkan 35 member yang telah daftar, maka kita tutup registrasinya. Tidak muluk muluk, ada beberapa member yang pada tahun ini tidak bisa join karena memang kuota sudah penuh”, ujar Putu Surya selaku ketua panitia UHA 19th Anniversary.

Salah satu peserta UCC, Ni Wayan Latri mengatakan telah melakukan persiapan sejak beberapa hari terakhir. Latri menyajikan konsep Asan Umah, sebuah hidangan makanan lengkap ala kerajaan. Bahwa masakan Bali jaman dulu, memanfaatkan bahan seadanya seperti isen, Kluek dan bongkot. "Kali ini, tantangan bahan tersebut dicampur dengan seafood," ujarnya.

Dengan tema yang cukup menantang akhirnya melahirkan juara dari Shanti Mandala Villa, disusul dengan Runner-up 1 dari Kuwarasan, The Sun of Granary Resort and Villas sebagai Runner-up 2 dan The Kayon Valley sebagai Runner-up 3.

Beralih pada Latte Art Competition, dari 32 peserta terdaftar, hanya 28 orang peserta lolos tahap seleksi awal. Bersamaan dengan UCC, antusiasme peserta ULAC pun tidak kalah dengan riuh penonton pendukung.

“Ada beberapa wajah lama yang turut serta tahun ini, itu tidak masalah asal tidak juara yang ikut lagi karena pun itu bisa memotivasi agar meningkatkan kemampuan latte art mereka,” imbuh Putu Surya.

Babak demi babak dilalui, sampailah pada babak final dengan melahirkan juara baru, yakni The Royal Kamuela sebagai juara pertama, Goya Boutique Hotel menyusul diperingkat dua dan peringkat tiga diraih oleh Tejaprana Bisma. Pemenang baik UCC maupun ULAC mendapat hadiah berupa Piala Bergilir, plakat, uang tunai jutaan rupiah, serta piagam penghargaan. gus/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER