Kebakaran Kembali Ludeskan Hektaran Hutan Kawasan Gunung Batur

  • 15 Oktober 2023
  • 19:55 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 1778 Pengunjung
Upaya penanganan Karhutla di Bukit Payang Gunung Batur oleh tim gabungan dibantu masyarakat. SD/ist

Bangli, suaradewata.com - Dampak musim kemarau, kembali menyebabkan musibah kebakaran terjadi di kawasan kaldera Gunung Batur, tepatnya di Blok Rejeng TWA (Taman Wisata Alam) Gunung Batur Bukit Payang, Desa Batur Tengah, Kintamani, Bangli, Sabtu (14/10) siang. Posisi kebakaran persis di depan Pura Rejeng Anyar atau dekat obyek wisata Batur Natural Hot Spring, Toya Bungkah. Luasan hutan berupa semak belukar dan pepohonan yang terbakar itu diperkirakan mencapai 5 hingga 6 hektar. "Penyebab kebakaran diduga dipicu karena gesekan ranting yang kering akibat saking panasnya cuaca di kawasan tersebut. Belum lagi hembusan angin yang kencang, siang-siang pula, sehingga api cepat merembet,"ucap Kapolsek Kintamani, Kompol Ruli Agus Susanto, dikonfirmasi Minggu (15/10).

Kondisi ini diperpatah lantaran sesuai perkiraan BMKG, bulan Oktober sebagai puncaknya musim kemarau di tahun 2023 ini. Disampaikan, kronologis awal kebakaran diketahui sekitar pukul 11.45 Wita. Seorang warga pertama kali melihat api muncul dari semak belukar yang merambat membakar pepohonan di TKP yang berada di dekat perkebunan milik masyarakat. Hal ini juga dilihat beberapa pengguna jalan yang melintas saat itu. "Saat itu, masyarakat sekitar telah berusaha memadamkan api menggunakan alat seadanya dan melaporkan kejadian tersebut kepada petugas KPHK Kintamani, Babinsa Batur Tengah dan Polsek Kintamani," ungkapnya. 

Tindak lanjut dari itu, sekitar pukul 12.10 Wita, Petugas KPHK Kintamani, anggota Polsek Kintamani, dan Babinsa Batur Tengah tiba di TKP dan langsung berupaya memadamkan api menggunakan pompa air milik warga sekitar dan alat seadanya. Lalu Pukul 12.30 Wita, 1 unit mobil Damkar Pemkab. Bangli tiba di lokasi kebakaran dan langsung bekerja memadamkan api. "Pukul 15.30 Wita, api sudah berhasil dikendalikan oleh petugas gabungan dan masyarakat dengan membuat sekat sehingga api tidak meluas," ungkapnya. Meski api sudah bisa dipadamkan, namun hingga Sabtu petang petugas masih standby di lokasi kebakaran guna memastikan api benar-benar padam atau antisipasi munculnya api kembali.

Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG Wilayah III Denpasar, pada Bulan Oktober 2023 diprediksi sebagai puncak musim kemarau/panas bahkan melebihi musim kemarau tahun lalu. Karenanya perlu adanya perhatian khusus dari Pemkab Bangli hingga ke Pemerintah Desa serta pihak terkait lainnya untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan terulang kembali. "Dalam hal ini, diperlukan juga mitigasi bencana kebakaran hutan dan lahan yang efektif dengan menyiagakan alat, perangkat dan personel guna penanganan yang cepat sehingga dapat mengurangi potensi Karhutla yang mungkin terjadi," pungkas Kompol Ruli.ard/adn


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER