Dewan Bangli Desak Eksekutif Buat Terobosan Tanggulangi Anjloknya Harga Bawang

  • 25 September 2023
  • 19:25 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 1392 Pengunjung
Jero Gede Tindih (SD/Ist)

Bangli, suaradewata.com - Anggota DPRD Bangli, Jero Gede Tindih angkat bicara terkait jebloknya harga bawang merah ditingkat petani. Dalam hal ini, pemerintah diharapkan perlu membuat terobosan, untuk menanggulangi kondisi tersebut. Menurut Anggota dewan asal Desa Songan, Kintamani ini, pihaknya mengaku prihatin mengetahui kondisi harga bawang merah di tingkat petani jeblom hanya dihargai Rp 6 ribu per kilo. "Harga tersebut, tentunya tidak cukup untuk menutup modal para petani. Saya merasa prihatin atas kondisi ini," ujar Gede Tindih, Senin (25/9/2023). Sebab, untuk bisa menutupi biaya operasional, petani baru mengalami BEP jika harganya Rp 15 ribu per kilo.

Menurutnya, anjloknya harga bawang bukan semata-mata karena masuknya produk bawang dari luar Bali. Ia menilai kondisi ini lebih dikarenakan kurangnya pengetahuan petani tentang bagaimana tata cara budidaya tanaman bawang yang benar. "Semisal dalam proses penyemprotan, yang semestinya dilakukan hanya sekali. Namun karena kurangnya pemahaman petani maka proses penyemprotan untuk membasmi hama dilakukan lebih dari satu kali. Akibatnya tentu biaya pemeliharaan semakin membengkak," ujarnya.

Jero Tindih menilai kondisi ini perlu ditindaklanjuti serius. Pemerintah perlu memberikan perhatian lebih kepada petani dan melakukan monitoring terhadap permasalahan yang dihadap petani. Terutama pembinaan di daerah sentra bawang merah secara berkesinambungan. "Pembinaan perlu dilakukan pemerintah lewat OPD terkait. Petugas turun langsung melakukan pembinaan, sehingga petani memilki pengetahuan tentang bagaimana mana mekanisme berbudidaya bawang yang benar. Kami melihat sejauh ini belum ada terobosan yang dilakukan pemerintah agar petani bawang tidak semakin merugi atau terpuruk," kata Politisi Nasdem ini.

Selain mencari solusi untuk menekan biaya operasional, menurut Jero Tindih pemerintah juga perlu memikirkan solusi jangka panjang pasca panen. Ia mengatakan fluktuasi harga bawang merupakan masalah klasik yang tentunya bisa dicarikan solusi. "Misalnya petani difasilitasi agroindustri, atau mungkin ada solusi lain. Intinya kami mendesak pemerintah melakukan terobosan untuk tingkatkan daya saing bawang merah lokal dari hulu sampaii hilir," tandasnya. ard/adn


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER