LSM Bli Braya, Pentaskan Calonarang "Geger Perang Alas" di Pura Dalem Desa Adat Galiran

  • 09 April 2023
  • 18:15 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1470 Pengunjung
Pementasan Calonarang di Pura Dalem, Desa Adat Galiran, Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng pada Jumat, (7/4/2023)

Buleleng, suaradewata.com- Melestarikan dan menjaga alam merupakan tanggungjawab bersama. Dengan adanya hal tersebut, LSM Bli Braya dengan getol mengkampanyekannya, salah satunya mengkampanyekan melalui pementasan seni. Seperti yang dilaksanakan LSM Bli Braya saat ngayah di Pura Dalem, Desa Adat Galiran, Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng pada Jumat, (7/4/2023), mementaskan seni Calonarang bertemakan tentang Menghormati dan Memuliakan Alam. 

Usai melakukan pementasan Calonarang, Ketua LSM Bli Braya, Dr. I Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa mengatakan setiap pementasan seni yang sudah dilaksanakan, selain murni tidak dibayar (Ngayah), juga merancang judul berkaitan erat dengan isu-isu penting yang perlu diketahui masyarakat. 

“Penampilan Calonarang di Pura Dalem, Desa Adat Galiran ini, kami dari LSM Bli Braya mengambil judul "GEGER PERANG ALAS".” ujar seniman yang juga Dekan Fakultas Hukum Universitas Mahasaraswati D3npasar ini.

Iapun memaparkan secara singkat tentang judul Calonarang yang dipentaskan. Dimana dikisahkan ada seseorang yang ingin merusak hutan namun ide tersebut justru diketahui oleh yang punya hutan (orang sakti). Sehingga yang merasa memiliki hutan ingin melawan orang yang ingin merusak hutan dengan meminta restu Dewi Durga. 

Orang sakti tersebut kemudian bertapa dan berhasil mendapatkan restu Dewi Durga agar bisa melawan orang yang ingin merusak hutan (alam). Tujuan diberikannya restu tersebut supaya alam semesta atau hutan yang suci, asri dan lestari ini tetap bisa terjaga dengan baik.

""Kita pentaskan dalam bentuk seni (kampanye menjaga hutan) tujuannya supaya bisa menumbuhkan keinginan masyarakat untuk menjaga alam sampai ke anak cicitnya dan menikmati alam secukupnya tidak berlebihan dan tidak mengeksploitasi berlebihan," ungkapnya.

Dalam pementasan tersebut, Lanang Perbawa juga banyak melibatkan generasi muda termasuk pelajar. Tujuannya tidak lain bagaimana memperkenalkan sejak dini kepada generasi muda pentingnya menjaga alam, adat, dan budaya supaya rasa saling memiliki tetap ada. Sebab dengan begitu menurutnya generasi muda bisa ikut berpartisipasi menjaga alam, adat utamanya seni dan budaya di Bali khususnya secara bersama-sama.

"Pentingnya alam, adat dan budaya ini harus dijaga bisa melalui pentas-pentas Seni karena disini tempat anak-anak untuk eksistensi selama ini dia belajar seni atau menari dan sebagainya," pungkasnya.sad/adn


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER