Tari Pendet Kolosal Semarakkan Pembukaan Penglipuran Village Festival IX Tahun 2022 

  • 09 Desember 2022
  • 23:20 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 2160 Pengunjung
Semarak - Pembukaan Penglipuran Village Festival ke-IX tahun 2022, Jumat (9/12). SD/Ist

Bangli, suaradewata.com - Sedikitnya sebanyak 200 siswi SMP mementaskan Tari Pendet secara kolosal saat pembukaan Penglipuran Village Festival (PVF) ke XI, Jumat (9/12/2022). Selain itu ditampilkan fragmen tari Alas Gesing yang menceritakan keberadaan hutan bambu di Desa Penglipuran. Sementara itu PVF dibuka oleh Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta ditandai dengan  pemukulan kulkul (kentongan) didampingi oleh Sariarih Sedana Arta. Hadir juga saat itu, Sekretaris Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf/Baperakraf RI, Edy Wardoyo, Ketua DPRD Bangli I Ketut Suastika, Unsur Forkompinda, OPD terkait dilingkungan Pemkab Bangli, Warga Desa Wisata Penglipuran serta undangan lainya. 

Manajer Desa Wisata Penglipuran I Wayan Sumiarsa menjelaskan festival yang digelar 9-14 Desember dikemas berbeda dari festival sebelumnya. Tidak hanya melibatkan warga Penglipuran, acara pembukaan melibatkan siswa SMP.  "Ada sekitar 200 orang siswa dari SMPN 1 Bangli dan SMPN 2 Bangli yang ikut meramaikan acara pembukaan dengan menampilkan  tari pendet," kata Wayan Sumiarsa.

Para penari yang jumlah 200 orang ini, keluar dari setiap angkul-angkul bambu rumah warga. Kemudian menari di sepanjang jalan desa Penglipuran. 

Selain tari kolosal, ditampilkan pula fragmentari yang berjudul Alas Gesing. Wayan Sumiarsa mengatakan Alas Gesing atau Hutan Bambu menceritakan kisah atau sejarah peperangan antara Raja Bangli dan Buleleng. Yang mana ketika itu pasukan Raja Buleleng menggunakan senjata berupa bambu runcing, membawa perbekalan dengan diangkut dengan bambu. Setelah peperang tersebut, banyak senjata bambu runcing yang dibuang. Akhirnya bambu tersebut tumbuh dan kini menjadi hutan bambu di Desa Penglipuran. "Fragmentari Alas Gesing ini selaras dengan tema yang diangkat pada PVF kali ini yakni Kalpataru," jelasnya. 

Diakui pelaksanaan PVF ini lebih singkat dibanding tahun sebelumnya. Jika PVF dilaksanakan lebih lama dikhawatirkan pelayanan terhadap pengunjung tidak optimal. Mengingat kondisi lahan parkir terbatas. Meski demikian, dengan adanya PVF ditargetkan kunjungan meningkat. Jika hari biasa kunjungan 1.500 per hari kini di targetkan 3.000 orang perhari. "Target kami kunjungan semakin meningkat. Selama PVF akan banyak kegiatan yang akan digelar. Beberapa kegiatan yang akan digelar, antara lain Lomba Mebat Tingkat STT se-Kabupaten Bangli, pertunjukan seni dan pameran serta lainya," imbuhnya.

Sementara Kelian Desa Adat Penglipuran I Wayan Budiarta, dalam laporannya menyampaikan Penglipuran Village Festival IX tahun 2022 berlangsung selama Eman ( 6) hari dari tanggal 9 sampai dengan 14 Desember, berbagai kegiatan dan perlombaan dilaksanakan selama Penglipuran Village Festival, antara lain parade budaya, pameran, lomba tari Bali, Seni pertunjukan, talk show Megibung ,yoga, kelas aktivitas dan beberapa aktivitas lainya. 

Kata dia,  Penglipuran Village Festival mengambil Tema ''Kalpataru'', yang  terinspirasi dari penghargaan Kalpataru yang diterima oleh Desa Adat Penglipuran pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada tahun 1995. "Melalui momen ini kami harapkan spirit pelestarian yang dilakukan oleh masyarakat Penglipuran dari dahulu supaya tetap digelorakan dan tetap tumbuh dalam jiwa dan hati  masryakat kami," harapnya.

Sementara itu Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta dalam sambutannya mengatakan, berbagai terobosan dan inovasi daerah dalam pemulihan sektor pariwisata telah dilakukan. Sebab, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD). Untuk meningkatkan bidang pariwisata, Pemkab Kabupaten Bangli telah melakukan berbagai terobosan.  Diantaranya penetapan Branding pariwisata "Bangli The Origin of Bali'' sebagai tagline promosi pariwisata Bangli, penerapan E- Ticketing dan PHR online, serta pembangunan Aksesibilitas dan penataan berbagai fasilitas pariwisata, seperti anjungan Penelokan dan pedestrian di kawasan Kintamani. "Hal itu kita lakukan untuk dapat  memberikan kenyamanan bagi wisatawan, sehingga dapat meningkatkan spend of money dan length of stay wisatawan di Kabupaten Bangli," tegasnya.

Untuk itu, Bupati Sedana Arta mengajak seluruh  Stakeholder, khususnya para pelaku industri pariwisata di Kabupaten Bangli untuk mengusung Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali di Kabupaten Bangli.  Pihaknya berharap pembangunan pariwisata di Kabupaten Bangli dapat berkembang sejajar dengan Kabupaten lain di Bali, sehingga pembangunan pariwisata di Bali tidak hanya terkonsentrasi di wilayah Bali Selatan.  "Bangli sebagai The Origin Of Bali adalah jantungnya pulau Bali sebagai pusat peradaban Bali di masa lampau, sudah sepatutnya mendapatkan haknya untuk bangkit bersama demi kesejahteraan seluruh masyarakat Bangli," ungkapnya. Karena itu, melalui PVF ini, diharapkan dapat menjadi titik balik pemulihan pariwisata pasca pandemi covid- 19, sebagai ajang promosi pariwisata Bali dan Bangli pada khususnya.ard/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER