Selama 2 Tahun, Sekitar 7 Hektar Sawah Beralih Fungsi Menjadi Pemukiman

  • 05 November 2022
  • 13:25 WITA
  • Badung
  • Dibaca: 1663 Pengunjung
Perbekel Desa Cemagi I Putu Hendra Sastrawan. foto : Angga

Badung, suaradewata.com - Perbekel Desa Cemagi I Putu Hendra Sastrawan menyebutkan luas sawah di Desa Cemagi Kecamatan Mengwi berkurang sekitar 7 hektar sejak 2 tahun yang lalu. Berkurangnya lahan sawah di Desa Cemagi karena beralih fungsi menjadi pemukiman.

"Secara umum Cemagi ini total luas lahan 400 hektar, 100 hektar untuk pemukiman, kemudian 300 hektar ini lahan pertanian. Tapi kita lihat dari datanya dari 300 hektar itu sekitar 7 hektare beralih fungsi," ungkap Hendra Sastrawan saat dijumpai di Kantor Desa Cemagi, Jumat, (04/11/2022).

Ia menerangkan, alih fungsi di lahan pertanian tersebut berada pada zona hijau dan kuning. Pasalnya, warga Desa Cemagi sendiri pindah dari rumah tuanya karena sudah melebihi dari 2 Kartu Keluarga (KK). "Yang kita lihat memang kebanyakan untuk pemukiman. Karena satu sisi di tempat tinggalnya sekarang itu jumlah KKnya itu lebih dari 2 KK. Sehingga ada beberapa masyarakat punya di lahan pertanian itu yang difungsikan sebagai pemukiman," terangnya.

Khusus untuk warga Desa Cemagi sendiri, bila ada membangun pemukiman di jalur hijau, maka Pemerintah Desa Cemagi akan mengeluarkan ijin pembangunan. Yang memang alasannya adalah dirumahnya itu penuh dan sudah lebih dari 1 KK. Sehingga warga tersebut memilih untuk pindah dari rumah karena sudah penuh.

"Ya surat ijin membangun lah dari Desa untuk warga Desa Cemagi. Isinya ya mengijinkan pembangunan disana tapi tidak seluruhnya. Misalnya dia dari 10 are cukup 5 are saja. Sehingga 5 are itu untuk lahan pertanian tetap ada. Dan kemarin saya tanda tangan ada 3 sampai 5 orang karena dia menggunakan jalur hijau," ujarnya.

Disamping itu, Pemerintah Desa Cemagi dari anggaran APBDes sudah mensubsidi benih kepada petani yang ada di subak Cemagi Let. Kemudian, dari sisi pajak untuk lahan pertanian itu sudah mendapat subsidi dari pemerintah daerah Kabupaten Badung. Dan juga kedepannya di tahun 2023, Bupati Badung merancang untuk pemberian insentif kepada petani.

"Itu sebagai upaya upaya pemerintah dalam rangka menjaga pertanian khususnya di Badung. Karena luas pertanian kita paling besar di Mengwi Selatan ini," ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, I Wayan Wijana saat dikonfirmasi mengenai adanya pengurangan luas lahan sawah di Badung menyebutkan akan berpengaruh terhadap produksi khususnya beras, pasalnya kebutuhan pangan kemungkinan akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk.

"Namun upaya intensifikasi yang kita lakukan sampai saat ini masih bisa memenuhi kebutuhan beras bagi masyarakat. Kebutuhan beras tahun 2021 sebesar 48.832,85 ton sedangkan produksi beras kita sekitar 58.005,34 ton atau surplus 9.172,48 ton."

"Kita akan terus berupaya memfasilitasi petani agar mampu mempertahankan produksi beras melalui berbagai kegiatan seperti subsidi benih, pupuk, pestisida, asuransi dan pembagian prasarana pertanian," kata Wayan Wijana via WhatsApp, Jumat, (04/11/2022).ang/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER