Pengalihan Arus Gilimanuk-Denpasar, Polsek Sukasada Siaga Penuh 24 Jam di Sepanjang Jalur Gitgit

  • 17 Oktober 2022
  • 22:55 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1625 Pengunjung
istimewa/suaradewata

Buleleng, suaradewata.com - Dampak jembatan di Mendoyo terputus dan dilakukan penutupan Jalur Denpasar – Gilimanuk, menjadikan jalur Gitgit, kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng padat merayap. Artinya bagi masyarakat yang akan bepergian dari Singaraja ke Denpasar begitu juga sebaliknya, melalui jalur Desa Gitgit di himbaukan agar lebih berhati-hati. 

Seijin Kapolres Buleleng, Kapolsek Sukasada Kompol Made Agus Dwi Wirawan menyebut pasca musibah bencana alam di Kabupaten Jembrana dan dilakukan peralihan arus lalu lintas lantaran jalur utama Gilimanuk-Denpasar lumpuh total, membuat di sepanjang jalur Singaraja-Denpasar via Gitgit mengalami kepadatan hingga kemacetan. 

“Yang membuat arus lalulintas di jalur Gitgit padat merayap hingga terjadi kemacetan, disebabkan  juga adanya dua kendaraan yang mogok di jalur tersebut, yakni satu bus dan dua minibus.” ungkapnya.

“Dan untuk mengantisipasi kemacetan semakin memanjang, kami mengerahkan 15 personel Unit Lalu Lintas, untuk mengarahkan arus lalu lintas. Dimana para personel, kami tempatkan di jalan wilayah Desa Ambengan, Desa Padangbulia, Desa Gigit, serta di jalan wilayah Desa Wanagiri dengan penjagaan 24 jam.” imbuh Kompol Agus Dwi Wirawan.

Teknis mengatur kendaraan padat merayap, kemacetan maupun adanya proyek pembangunan jalan shortcut di jalur Gitgit, menurut Kompol Agus Dwi Wirawan pihaknya lebih mendahulukan kepada kendaraan mengangkut sembako, dan kebutuhan pokok lainnya. Sedangkan untuk kendaraan truk besar, dialihkan ke jalur Kintamani. 

"Kendaraan besar seperti Truk, kami alihkan menggunakan jalur Kintamani ataupun jalur Pupuan. Mengingat juga jalur Gitgit kondisi jalannya licin dan berlumpur. Namun demikian jalur Gitgit yang ada proyek Shortcut masih aman untuk dilalui arus lalu lintas,” pungkasnya.sad/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER