Geliat Pemdes Sawan Canangkan Bendungan Tamblang Menjadi Wisata Baru

  • 12 Juni 2022
  • 17:25 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1672 Pengunjung
Perbekel Desa Sawan, Nyoman Wira saat dikonfirmasi masalah Bendungan Tamblang Menjadi Wisata Baru pada Jumat, (10/6/2022)

Buleleng, suaradewata.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng tak surut berinovasi melakukan pengembangan daerah wisata. Baik itu yang bersumber dari alam maupun dengan sengaja dibuat pembentukan potensi wisata baru. Seperti misalnya melakukan pembahasan wisata buatan yang sedang dikembangkan di Desa/Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, yakni keberadaan Bendungan Tamblang yang pengerjaannya sejak Tahun 2018 lalu, dan kini bendungan tersebut akan rampung yang nantinya dijadikan tempat Wisata Baru.

Terhadap hal ini, Perbekel Desa Sawan, Nyoman Wira saat dikonfirmasi pada Jumat, (10/6/2022) lalu mengatakan pembangunan bendungan ini ada kaitannya dengan visi desa yakni "Menuju Sawan Era Baru" yang merupakan titik awal kebangkitan desa, agar lebih maju nantinya.

“Selain fungsi utama bendungan sebagai pengairan untuk sektor pertanian yang ada di wilayah sekitar bendungan dan di bawah bendungan. Kita harapkan dengan adanya bendungan ini, masyarakat dapat memperoleh mata pencaharian baru, dan sekaligus kedepannya dapat menambah Pendapatan Asli Desa (PAD),” ujarnya.

Lantas seperti apa kronologis, bendungan Tamblang berlokasi di wilayah Desa Sawan?

Perbekel Sawan Nyoman Wira menjelaskan pada awalnya melalui kerja sama dengan pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida, dimana melakukan beberapa kajian studi mulai dengan pertimbangan beberapa indikator. Meliputi pengukuran kekuatan tanahnya, tekstur tanahnya, dan bebatuannya. 

“Desa yang sebelumnya menjadi tempat penelitian adalah Desa Tamblang, Bontihing, dan Desa Bebetin. Namun tidak memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan, karena berbagai pertimbangan. Seperti aspek lingkungan mengenai dampak yang akan ditimbulkan. Selanjutnya berdasarkan hasil yang diperoleh melalui proses yang panjang, desa yang memenuhi syarat hanya dua desa saja yaitu Desa Bila dan Desa Sawan dengan prosentase lahan yang digunakan 30 persen desa lahan pertanian dan tebing di Desa Bila, 70 persen lahan pertanian, dan tebing di Desa Sawan.” urainya.

Atas hal itulah, maka Desa Sawan mempersiapkan segala aspek pendukung. Mulai dari pembangunan infrastruktur, serta peningkatan kemampuan SDM melalui pelatihan. Dan mengadakan kerja sama pengelolaan dengan pihak BWS yang nantinya daerah tersebut sebagai pengembangan wisata desa. 

"Sejak Tahun 2021 sudah dirancang penyiapan desa yang berkaitan dengan pembangunan Bendungan Tamblang. Dan dari segi pembangunan fisik penyiapan desa itu dengan melengkapi sarana prasarana, perbaikan jaringan drainase yang secara langsung bersentuhan dengan Bendungan Tamblang," jelas Perbekel Nyoman Wira

Lebih lanjut dikatakan selain itu, pada aspek pembangunan non-fisik dimana seandainya nanti bendungan ini sudah diresmikan menjadi tempat tujuan wisata.

“Kita sudah mempersiapkan SDM melalui pelatihan komunikasi bahasa asing, pelatihan memberikan service atau pelayanan kepada pengunjung. Serta mengajak potensi lain yang dimiliki desa ini, seperti kerajinan pande besi dan pande gong yang akan diberdayakan pada tempat wisata, agar mendapatkan timbal balik dengan adanya bendungan,” ujarnya menegaskan. 

"Para pengrajin nantinya menyediakan souvenir dan produk inovatif lainnya yang akan difasilitasi berupa stand di objek wisata bendungan," imbuhnya. 

Perbekel Nyoman Wira juga menyebut bahwa pihaknya merasa bangga, karena melalui koordinasi dari Pemerintah Desa akan mengadakan perjanjian kerjasama dengan pihak BWS, yang mana di dekat Bendungan nantinya akan disiapkan balai serba guna sebagai tempat pementasan seni termasuk kegiatan seni desa. 

“Untuk pendirian kios, sementara ini belum ada perencanaan. Namun nanti, akan dikaji lagi lebih lanjut. Karena jika itu memang bisa terealisasi, maka kita dapat mendukung perekonomian masyarakat dan dapat meningkatkan pendapatan asli desa,” pungkasnya.

Perlu diketahui disini, konstruksi Bendungan Tamblang memiliki luas genangan 358.585 meter persegi, dengan tinggi bendungan mencapai 68 meter. Bendungan Tamblang diperkirakan mampu menampung air hingga 7 juta meter kubik, yang bersumber dari Tukad Daya di Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng.

Apabila bendungan tuntas dibangun, diprediksi bisa menyuplai air bersih dengan kapasitas 510 liter per detik. Kapasitas air bersih itu lebih besar dibandingkan dengan Bendungan Titab. Artinya dengan kapasitas sebesar itu, para petani di wilayah Kecamatan Sawan dan Kecamatan Kubutambahan tidak akan kesulitan mendapatkan air bersih. 

Bendungan Tamblang merupakan satu-satunya bendungan di Bali, bahkan di Indonesia yang menggunakan inti aspal. Penggunaan inti aspal ini, dimaksudkan agar inti bendungan kedap air.sad/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER