Gubernur Bali, Wayan Koster Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana

  • 26 April 2022
  • 18:25 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 1477 Pengunjung
ket foto : Gubernur Bali, Wayan Koster memimpin Apel Gelar Kesiapsiagaan Bencana dan Deklarasi Dukungan Pelaksanaan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) Tahun 2022 di Provinsi Bali yang berlangsung di Lapangan Upacara, Kantor Gubernur Bali, Denpasar pada Selasa (Anggara Paing, Tolu) 26 April 2022 pagi. / sumber foto : awp

Denpasar, suaradewata.com - Gubernur Bali, Wayan Koster memimpin Apel Gelar Kesiapsiagaan Bencana dan Deklarasi Dukungan Pelaksanaan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) Tahun 2022 di Provinsi Bali yang berlangsung di Lapangan Upacara, Kantor Gubernur Bali, Denpasar pada Selasa (Anggara Paing, Tolu) 26 April 2022 pagi.

Dalam sambutannya, Gubernur Koster yang menjadi Pembina Upacara menyampaikan bahwa Bali termasuk sebagai salah satu daerah dengan risiko tinggi terhadap bencana. Maka dari itu, kesadaran terhadap ancaman dan kesiapsiagaan bencana menjadi hal yang penting dibangun untuk dapat mengurangi risiko bencana.

Hal ini sesuai dengan tujuan Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana setiap tanggal 26 April yaitu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengetahuan dan pemahaman akan risiko bencana, menumbuhkan budaya sadar bencana serta membangun kesiapsiagaan bencana dengan melakukan latihan dan simulasi secara rutin.

Menurut Gubernur Wayan Koster yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini bahwa kesiapsiagaan bencana perlu dibangun oleh semua pihak mulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga. Hal itu sesuai dengan Tema HKB pada tahun 2022 “Keluarga Tangguh Bencana Pilar Bangsa Menghadapi Bencana” Dengan pesan utama “SIAP UNTUK SELAMAT”.

“Perlu kita sadari upaya penanggulangan bencana bukanlah kerja sendiri, melainkan tanggung jawab kita bersama. Maka dari itu upaya-upaya pengurangan risiko bencana haruslah menjadi urusan semua pihak baik dari unsur pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, media massa atau yang biasa kita sebut sebagai unsur pentahelix bencana," ujar Gubernur Bali jebolan ITB ini dala, pidatonya.

Untuk itu, Gubernur Bali sangat mengapresiasi terbentuknya Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Provinsi Bali yang sudah dapat merangkul semua unsur Pentahelix dan aliansi untuk dapat mendorong, mengkritisi, mengkoordinasikan dan mensinergikan upaya-upaya pengarusutamaan pengurangan risiko bencana di Bali. Pembentukan forum PRB ini mengartikan bahwa penanggulangan bencana sudah mulai disadari menjadi urusan bersama tidak hanya pemerintah. awp/sar


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER