Sosok Zaenal Tayeb Dimata Tokoh Masyarakat Legian

  • 11 Oktober 2021
  • 17:30 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 1663 Pengunjung
suaradewata

Denpasar,suaradewata.com - Siapa yang tidak mengenal nama Zaenal Tayeb. Nama pengusaha asal Bugis ini telah lama melekat di hati warga Legian. Bukan karena kekayaannya atau kegilaannya pada dunia olahraga tinju. Tetapi lebih pada sifat kedermawanannya yang begitu tinggi kepada masyarakat Bali, khususnya di Legian, Kuta. 

Ungkapan ini tidak semata mata menjadi opini belaka. Bahkan disaat kondisi Zaenal Tayeb yang terjerat persoalan hukum, banyak tokoh masyarakat angkat bicara agar Majelis Hakim dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam memutuskan hukuman setidaknya bisa menjadi pertimbangan dari sisi aspek sosial yang telah diberikan oleh Zaenal Tayeb kepada masyarakat. 

Seperti yang dikemukakan Ketua LPM Kelurahan Legian, Wayan Puspa Negara. Pandangannya bahwa selama ini, dirinya mengenal Zaenal Tayeb adalah sosok yang unik. Karena kedermawanannya melebih dari sifat para dermawan lainnya yang ada. 

"Di wilayah kami di kelurahan Legian, dia itu sangat dermawan. Ya, bisa dikatakan sosok yang unik.  Selain dermawan juga daya sosialnya melebihi apa yang kita lihat dari para dermawan lain," Kata Puspa Negara yang juga selaku Ketua Aliansi Pelaku Pariwisata Marjinal. 

Bahkan, lanjutnya Zaenal Tayeb berani bersosial untuk mengangkat harkat dan martabat untuk prestasi generasi muda di Bali khususnya di Legian. Seperti di olahraga tinju dan panjat tebing.  

Bahkan disaat kondisi pandemi, Zaenal sepengetahuannya justru masih tetap berjiwa sosial. Ada atau tidak pandemi, jiwa sosialnya tidak ada yang berubah atau turun volumenya. Hingga sampai jual mobil mewahnya untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi di wilayah Legian. 

Terkait soal masalah hukum yang dialami oleh Zaenal, apakah benar atau salah. Harapannya, JPU dan Hakim bisa mempertimbangkan sisi kebaikannya. Jangan kebaikan seseorang yang begitu tulus terhadap masyarakat dihapus dalam sehari. 

"Masak kesalahan satu dari kebaikan sembilan, seseorang harus disebut salah. Budi baik dan pengabdiannya selama ini setidaknya bisa diperitimbangkan," harapnya. 

Bicara soal pak Zaenal, tidak hanya membangun Bali. Bahkan kata dia, juga membangun daerah lain untuk dikembangkan dan mengangkat perekonomian masyarakat sekitarnya seperti di Lombok dan makasar. 

Artinya, demikian Puspa negara, bahwa budi baik dan jiwa sosialnya menjadi prestasi dalam pengembangan olahraga dan pariwisata di Bali khususnya dan daerah lain di Indonesia, juga diharapkan jadi pertimbangn hakim dalam memberikan keputusan.

"Kita berharap pihak JPU dan Hakim bisa mempertimbangkan ini. Kita tidak ingin mengintervensi penegak hukum, agar bisa untuk saat ini diberikan penangguhan. Lagian ini persoalan yang menurut saya hanya selisih paham dengan keluarga dalam hal jual beli tanah. Bukanlah bentuk pidana kejahatan besar yang dilakukan oleh pak Zaenal," ungkapnya. 

Setidaknya menurut dia, kebaikannya lebih banyak daripada ketidak baikannya. "Masak kalau orang baik harus mendapatkan hukuman. Orang baik kenapa menerima hukuman, logikanya seperti itu," sentil mantan anggota Dewan Badung ini. 

Diakuinya, mengetahui nama Zaenal akan jiwa sosialnya dan sangat dermawan sejak tahun 1983 saat dirinya masih kecil. "Nama Pak Zaenal sudah sangat familiar di hati masyarakat," imbuhnya. 

Dirinya kembali menekankan agar bisa Zaenal Tayeb mendapatkan keputusan yang seadil adilnya. Karena menurutnya memberikan kesaksian hukum sama halnya dengan bersaksi kepada Tuhan.  

Harus disadari bahwa kebaikan dari pak Zaenal jauh lebih besar dari ketidak baikannya. "Seperti yang selalu diajarkan oleh Pak Zaenal untuk selalu belajar menjadi orang baik dan tetaplah selalu berbuat baik," pungkasnya.  

Sementara itu sejumlah warga sekitar menyebut bahwa kasus yang menimpa Zaenal Tayeb sebenarnya hanya persoalan sepele. "Siapa sih yang tidak tau Zaenal Tayeb. Kadang orang datang minta tolong jual tanah langsung bayar tanpa cek lokasi atau cek ukuran tanah sesuai atau tidak dengan di sertifikat. Kadang dia nya sendiri lupa tanah yang sudah di beli ada di daerah mana saja. Karena begitu banyaknya," sebut salah seorang warga.mot/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER