PPKM Darurat Efektif Turunkan Kasus Corona

  • 24 Juli 2021
  • 16:00 WITA
  • Nasional
  • Dibaca: 1414 Pengunjung
google

Opini,suaradewata.com - Program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terbukti efektif menurunkan kasus Covid-19. Masyarakat pun diminta untuk selalu disiplin Prokes dan bersabar dalam mematuhi kebijakan tersebut.

Bagaimana pandemi setelah setahun dilalui? Pasien corona di Indonesia tetap ada dan pemerintah berusaha keras agar tidak ada lonjakan lagi, yang bisa menyebabkan kematian massal. Rakyat harus dilindungi, di antaranya dengan program PPKM darurat. Saat diberlakukan, maka ada penyekatan, pembatasan jam buka di tempat umum, dan kewajiban untuk work from home dan sekolah di rumah.

Mengapa PPKM darurat harus seketat ini aturannya dan bahkan diperpanjang lagi selama 5 hari? Presiden Jokowi menyatakan bahwa setelah PPKM darurat diberlakukan selama 2 minggu, tingkat BOR (keterisian ranjang di Rumah Sakit yang menangani corona) mengalami penurunan. Hal ini tentu sangat bagus karena menunjukkan jumlah pasien Covid yang berkurang.

Tim satgas Covid juga menunjukkan data valid yang membuktikan bahwa kasus corona mengalami penurunan selama PPKM darurat diberlakukan. Tanggal 18 Juli 2021 jumlah pasien Covid ada lebih dari 40.000 orang, sementar tanggal 20 Juli 2021 hanya tinggal 34.000 orang. Hal ini menunjukkan keampuhan PPKM darurat untuk membuat kurva grafik pasien Covid melandai.

Jika jumlah pasien corona mengalami penurunan maka akan sangat bagus karena juga menyelamatkan para tenaga kesehatan. Mereka tidak perlu lembur saking banyaknya orang yang harus dirawat di RS. Biasanya 1 shift 8 jam, tetapi ketika RS penuh 1 shift bisa hampir 12 jam. Dengan memakai baju APD yang panas dan durasi kerja sepanjang itu tentu amat melelahkan dan bisa membahayakan bagi kesehatan nakes sendiri.

Ketika mobilitas warga dibatasi saat PPKM darurat diberlakukan, maka otomatis bisa menurunkan jumlah pasien corona. Penyebabnya karena mereka tidak bisa mengunjungi suatu daerah yang berstatus zona merah atau pergi dari kota yang berzona merah. Sehingga tidak ada resiko penularan virus Covid-19 antar warga.

Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tenang dan menerima keputusan pemerintah untuk menuruti PPKM darurat yang diperpanjang. Tetaplah di rumah saja, work from home dengan gembira sambil mendampingi anak-anak yang sekolah di rumah. Ingatlah bahwa program ini dibuat demi menyelamatkan nyawa rakyat, bukan untuk mengurung kita di rumah sendiri.

PPKM darurat diperpanjang jadi PPKM level 4 karena walau kasus corona menurun tetapi masih agak mengkhawatirkan. Diharap dengan perpanjangan PPKM darurat maka jumlah pasien Covid akan lebih mengecil.  Jika sudah tidak ada yang terinfeksi virus Covid-19 maka pandemi akan segera berakhir.

Jangan malah dengan sengaja melanggar berbagai aturan saat PPKM level 4. Misalnya dengan bepergian ke luar kota bahkan luar pulau dan melanggar penyekatan, atau kucing-kucingan dengan petugas dan melewati jalan tikus. Hal ini mengkhawatirkan karena bisa menyebarkan corona ke berbagai tempat dan kita ikut bersalah karena membuat orang lain terinfeksi virus Covid-19.

Jangan pula bepergian dengan membawa hasil tes rapid atau swab yang palsu, demi mengelabui petugas yang berjaga di pos penyekatan. Penyebabnya karena kepalsuan itu akan fatal, karena bisa jadi sebenarnya Anda jadi OTG dan menyebarkan virus ke banyak orang di perjalanan.

PPKM darurat bisa menurunkan jumlah pasien Covid dan dibuktikan dari tingkat keterisian ranjang di RS yang menurun. Oleh karena itu, ketika diperpanjang dan namanya diganti jadi PPKM level 4, masyarakat diharap legowo dan menaati berbagai aturannya dengan ikhlas.

Aldia Putri, Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER