Disiplin Penerapan Prokes di Bangli Mengendor, Kapolres Ingatkan Ini...

  • 18 Juni 2021
  • 20:10 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 1524 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com - Kapolres Bangli AKBP. I Gusti Agung Dhana Aryawan menekankan agar pengelola obyek wisata konsisten dalam penerapan protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah penyebaran pandemi covid-19. Hal tersebut disampaikan Kapolres saat ramah tamah usai vidio vicon dengan Kapolda Bali bersama awak media di Kabupaten Bangli, Jumat (18/06/2021). 

Kapolres mengungkapkan, sejak awal pandemi covid-19 merebak, sejatinya semua obyek wisata di Kabupaten Bangli sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Bahkan di semua tempat sudah tersedia berbagai sarana dan prasarana prokes. Seperti, tempat cuci tangan, thermogun dan pengaturan jarak antar pengunjung di obyek wisata. 

“Yang menjadi kendala kita sekarang adalah konsistensi  pengelola objek wisata dalam menerapkan prokes seperti menaruh sabun dan air. Terkadang ada tempatnya, namun tidak ada air dan sabun. Bahkan kalau kita tidak ingatkan kafe-kafe males mengukur suhu tubuh pengunjung yang baru datang. Karena itu setiap sabtu dan minggu kita ada disana untuk mengingatkan mereka,”ungkap Kapolres.  

Dari hasil monitoring, Kapolres menilai penerapan prokes di obyek wisata saat ini sudah mulai mengendor. Semisal, kata dia, sejumlah kursi yang dulunya diberikan tanda silang saat ini sudah mulai diduduki. Karena hal tersebut Kepolisian dan TNI selalu melakukan penekanan ke objek wisata agar selalu menerapkan prokes. "Sejauh ini, yang masih sangat konsisten dan saya sangat apresiasi adalah Obyek Wisata Desa Penglipuran. Setiap saya kesana pasti saya cek , di sana selalu tersedia air , tisu, sabun bahkan masker untuk pengunjung yang tidak membawa masker. Bahkan kasus positif disana saat ini nihil. Ini harus dijadikan contoh bagi obyek wisata dan cafe di bangli ,”pintanya. 

Sesuai data terkini perkembangan covid-19, diakui Kapolres, dari 72 Desa di Kabupaten Bangli sebanyak 71 desa sudah masuk zona hijau. Artinya, hanya satu desa yang masih zona kuning. Untuk, zona orange dan merah nihil . “Untuk itu, kami kepolisian berharap,  agar masyarakat  dan pengelola obyek wisata selalu taat dengan penerapan protokol kesehatan. Agar kasus covid-bisa kita tekan bersama , dan nantinya pariwisata bisa segera dibuka dan perekonomian bisa segera pulih,”pungkasnya.ard/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER